PALEMBANG--Memenuhi kuota ekspor pupuk tahun 2009, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) kembali melakukan ekspor pupuk urea pada Maret 2010. Manajer Humas PT Pusri, Zein Ismed, Jumat (26/3), mengatakan ekspor akan dilakukan pada akhir Maret sebanyak 20. 000 ton.
Menurut Zein Ismed, ekspor pupuk urea tersebut merupakan carry over dari 2009. Sebelumnya, pada 2010 ini Pusri telah melaksanakan ekspor urea pada Januari sebanyak 9.800 ton.
“Sekarang tengah dilakukan pengapalan. Proses pengapalan membutuhkan waktu 1,5 bulan dan telah dilakukan sejak Pebruari. Ekspor tersebut diberangkatkan dengan negara tujuan Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Thailand,” ujarnya.
Sebelumnya Direktur Utama PT Pusri, Dadang Heru Kodri, menjelaskan ekspor pupuk tahun 2010 masih terus berjalan dan masih mendapat izin dari pemerintah. Izin ekspor tahun 2009 masih berlaku sampai Juni 2010 karena target ekspor belum terpenuhi.
Menurut Dadang Heru yang juga direktur utama holding BUMN pupuk PT Pusri (Persero), “Pabrik pupuk yang belum memenuhi target ekspor di antaranya adalah Pusri, PT Pupuk Iskandar Muda atau PIM, PT Pupuk Kujang, dan PT Petrokimia Gresik. PT Pupuk Kaltim atau PKT sudah memenuhi target ekspornya,” tuturnya.
Ekspor pupuk asal Indonesia selama ini dikirim ke negara-negara India, Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam, dan Malaysia. Sampai Januari 2010 PT Pusri holding atau dari seluruh BUMN Pupuk baru berhasil merealisasikan jatah alokasi ekspor mencapai 607.110 ton. Volume ekspor tersebut hanya separuh dari alokasi ekspor yang diberikan pemerintah sebesar 1.061.480 ton.