SINGAPURA--Harga minyak naik di perdagangan Asia, Kamis(6/5), setelah jatuh tajam dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan didorong oleh pedagang Jepang yang kembali ke pasar menyusul libur panjang, kata sejumlah analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk Juni, naik 25 sen menjadi 80,22 dolar per barel. Sementara minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Juni bertambah 18 sen menjadi 82,79 dolar.
Volume perdagangan menurun dibandingkan biasanya dalam beberapa hari terakhir yang diakibatkan tutupnya pasar Jepang. Sikap investor yang menghindar karena khawatir tentang Yunani yang terbelit utang, juga berperan dalam penurunan kata sejumlah analis.
"Selama tiga hari terakhir volume perdagangan di Asia sedikit lebih rendah dibanding biasanya. Jadi sekarang, kami kembali ke pasar," kata Ken Hasegawa, manajer meja energi perusahaan pialang Newedge Japan, kepada AFP.
Ia mengatakan pasar juga bergerak naik bersamaan dengan "batas teknis 80 dolar" yang baru. Harga minyak merosot lebih dari enam dolar sejak menyentuh 87,15 dolar pada Senin, level tertinggi sejak Oktober 2008, ketika kekhawatiran tentang krisis utang Yunani membua dolar meningkat, kata sejumlah analis.
Pasar juga terbebani turun oleh cadangan minyak yang meningkat di Amerika Serikat, yang mengindikasikan pelemahan permintaan di negara yang mengonsumsi energi terbesar di dunia. Data yang disiarkan Rabu oleh Departemen Energi AS menunjukkan persedian minyak mentah melonjak 2,8 juta barel pada pekan lalu. Angka itu, menurut sejumlah analis, jauh lebih besar dari perkiraan pasar yang sekitar 700.000 barel.