JAKARTA--Salah seorang pengamat ekonomi, Ismet Hasan Putro mengatakan, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia bukan karena hengkangnya Sri Mulyani. Hal tersebut adalah karena ada penurunan indeks secara signifikan di Bursa Saham Asia.
"Memang pekan ini indeks ditutup 2800. Tapi ini imbas dari penurunan di Han Seng (Cina), Nikkei (Jepang), dan Strait Times (Singapura). lagipula kita hanya turun 1 persen, sementara Nikkei turun sampai 3 persen," kata Ismet dalam acara Polemik oleh Radio Trijaya di Kafe Warung Daum, Jakarta Pusat, Sabtu (8/5).
Sebaliknya, pasar menurut Ismet justru senang dengan pengunduran diri Sri Mulyani. Pasalnya, kisruh politik lima bulan belakangan diharapkan berhenti, dan keadaan bisa jadi lebih stabil.
Saat ini, para penggiat pasar tinggal menunggu siapa yang akan dipilih menggantikan Sri Mulyani. Menurut Ismet, pasar mengharapkan Presiden SBY tak memilih menteri keuangan berdasarkan desakan-desakan politik. Hal ini kata dia bisa menimbulkan gejolak lagi di masa datang.
Hal ini disepakati politisi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Ia juga mengharapkan bahwa pilihan SBY nantinya jatuh ke kaum profesional, dan tak punya afiliasi dengan partai manapun.
"Yang penting dia bisa melanjutkan SBYnomics yang pro kaum miskin dan pro pengadaan lapangan kerja," kata Anas dalam acara yang sama.