EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri BUMN Mustafa Abubakar, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR, Senin, menegaskan bahwa Kementerian BUMN akan mendorong PT Telkom Tbk untuk mengakuisisi PT Bakrie Telecom Tbk. "Ada kemungkinan Telkom akan mengakuisisi Bakrie. Kami sebagai kuasa pemegang saham mendukung rencana itu," kata Mustafa Abubakar.
Menurut Mustafa, surat Telkom untuk kajian pengambialihan Bakrie sudah disampaikan kepada Kementerian Keuangan. "Surat Telkom sudah saya baca tadi pagi. Mereka sedang dalam tahap negosiasi," kata Mustafa.
Telkom ingin mengembangkan layanan telepon tetap nirkabel (FWA) Flexi, dengan mengambilalih operator CDMA. "Soal bagaiman cara mengambilalih, akuisisi atau merger, itu masalah korporasi," kata Mustafa. Dia menyambut baik rencana tersebut, sepanjang positif bagi perusahaan dan saling menguntungkan.
Mustafa menggambarkan, Flexi memiliki pelanggan sekitar 15 juta, Esia 10 juta, nanti dengan akuisisi induk perusahaan maka jumlah sahamn Telkom lebih proporsional. "Dengan merger layanan CDMA Flexi dan Esia maka Telkom memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pasar. Dengan sinergi menjadi kekuatan riil, bisa menumbuhkan perusahaan," kata Mustafa.
Demi realisasi akuisisi, BUMN itu sedang melakukan kajian yang rampung dalam dua bulan ke depan. "Tidak hanya Bakrie Telecom, ada juga operator CDMA lainnya yang sedang dibidik. Tapi siapa operator tersebut, tunggu saja, saya tidak akan ngomong," tegas Direktur Utama Rinaldi Firmansyah
Ia menjelaskan, dengan mengakuisisi Bakrie Telecom maka seluruh anak usaha dengan kepemilikan saham 100 persen dengan sendirinya dapat diambilalih."Opsinya, masih dikaji. Tapi, kalaupun akan direalisasikan ya sebaiknya polanya akusisi," kata Rinaldi seraya mengungkapkan akusisi akan diambil dari kas internal.
Menurut Rinaldi, akuisisi operator operator telekomunikasi merupakan bagian dari transformasi bisnis Telkom menjadi perusahaan unggul dalam layanan berbasis TIME (Telecommunication, Information, Media and Edutainment).