EKBIS.CO, JAKARTA--Badan Pelaksana Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) dan Ditjen Migas Kementerian ESDM mulai menurunkan tim gabungan untuk menyelidiki sejumlah SPBU yang ditenggarai menjual BBM bermutu rendah. Produk BBM tersebut belakangan ini dikeluhkan sejumlah operator taksi yang menyebabkan kerusakan di bagian fuel pump sejumlah taksi.
Direktur BBM BPH, Migas Erie Soedarmo, menyatakan BPH Migas perlu menurunkan tim mengingat kejadian ini berkaitan erat dengan kelancaran distribusi BBM. ''Selain itu kita pun melibatkan tim dari Ditjen Migas mengingat penentuan standar baku mutu BBM berada di tangan direktorat tersebut,'' katanya di Jakarta, Senin (26/7).
Erie menegaskan, fokus penyelidikan dan pemeriksaan dilakukan terhadap sejumlah stasiun pengisian bahan bakar industri (SPBI) yang selama ini menjadi SPBU khusus untuk taksi. ''Mengingat yang bermasalah kebanyakan taksi, tentunya SPBU khusus taksi itu yang kita periksa,'' ucapnya.
Hal ini, kata Erie, dilakukan karena untuk pengguna premium di SPBU lainnya tidak ada yang melakukan komplain. Dia menjelaskan, untuk tahap awal tim akan melihat kerusakan seperti apa yang terjadi pada fuel pump taksi-taksi tersebut. ''Selanjutnya tim akan memeriksa kualitas bensin yang diminumkan ke unit taksi. Jika ditemukan tidak ada masalah dengan kualitas bensin, maka akan dicari tahu kenapa fuel pump tersebut bisa rusak,'' paparnya.