EKBIS.CO, JAKARTA--Jika sebelumnya PT Telkom Tbk telah memproklamirkan diri siap menyelimuti High Rise Building (HRB), Kawasan Industri, Kawasan Bisnis, Kawasan Perkantoran (Office), Kawasan Apartemen atau Hunian dan Kawasan serta bangunan lain yang dikelola Agung Sedayu Group (ASG) dengan layanan Home Digital Service-nya. Selanjutnya, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) telekomunikasi ini berencana menyelimuti kawasan Citra Gran dan Citra World pada tahun depan.
"Kita sudah melakukan trial (uji coba) pada kawasan Agung Sedayu Group. Rencananya tahun depan, kita akan melayani kawasan Citra Gran dan Citra World," kata Chief Operating Officer (COO) Telkom, Ermady Dahlan saat ditemui dalam Acara Indonesia Business BUMN Expo and Conference (IBBEX) 2010 di Jakarta, Kamis (23/9).
Sayangnya, ia enggan menyebutkan nilai investasi home digital service tersebut. Pasalnya, Ermady menjelaskan saat ini pihaknya masih mempelajari struktur bangunan dan persiapan pendukung lainnya. Sehingga dia belum bisa memberikan proyeksinya.
"Cost dan investasi masih dihitung, jadi belum ada proyeksi. Kita masih mempelajari struktur gedung. Ini baru general design," jelas Ermady.
Layanan home digital service ini menggunakan infrastruktur jaringan akses pita lebar (broadband). Beroperasinya layanan ini, sekaligus membuktikan bahwa Telkom benar-benar memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan jaringan akses pita lebar sebagai enabler berbagai layanan berbasis TIME, yaitu Telecommunication, Information, Media, Edutainment.
Sebagai konsekuensi perubahan besar-besaran portofolio layanannya ke arah berbasis TIME, Telkom terus mengembangkan kapabilitas aksesnya. Jika saat ini kapasitas true broadband (akses dengan kecepatan 20 Mbps dan 100 Mbps) masih 21 persen, lima tahun ke depan Telkom menargetkan menjadi 85 persen.
Tidak hanya itu, pada awal Oktober mendatang, Telkom juga akan melakukan soft launching IPTV (Internet Protocol Television). Mengingat layanan IPTV bersifat premium, maka diperlukan persiapan yang cukup memakan waktu. Terutama dalam hal pengembangan fiber optic-nya.
"Sebagai titik awal kita akan launching di Jakarta. Pangsa pasar IPTV ini cukup tinggi di dalam negeri, apalagi penjualan HDTV cukup banyak. Jadi, target awal kita sebanyak 300 ribu pelanggan," papar Ermady.
Dia memastikan layanan IPTV ini tidak akan menyaingi lini bisnis Telkom lainnya, yaitu Telkom Vision. Ermady menergaskan layanan ini justru sebagai pelengkapnya. Dana investasi IPTV sebesar Rp 1 triliun ini berasal dari belanja modal Telkom. Direncanakan akan meluncur secara komersial pada Januari 2011.
Layanan IPTV ini, akan digelar di lima kota. Ada Jakarta, juga kota lainnya Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. TLKM pun siap bekerja sama dengan PCCW sebagai penyedia perangkat. Sementera untuk penyedia konten dipercayakan kepada Telkomvision, yang juga sebagai anak usaha perseroan.