EKBIS.CO, JAKARTA--Teka-teki kapan kepastian waktu pelaksanaan rights issue PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk, akhirnya terjawab. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mendahulukan pelaksanaan rights issue BNI dibanding Bank Mandiri pada tahun ini.
Alasan didahulukaanya BNI lantaran bank pelat merah ini dari segi permodalan lebih mendesak dibanding Bank Mandiri. "Kita sepakat BNI didahulukan dibandingkan Bank Mandiri. Hal ini karena BNI membutuhkan modal yang besar dan lebih urgensi. Kita tinggal menunggu pleno pimpinan DPR untuk memberikan persetujuan, sementara itu kita melakukan persiapan," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, saat jumpa pers di kantornya, Jakarta. Kamis (30/9).
Dengan didahulukannya pelaksanaan rights issue BNI, Mustafa berharap, BNI dapat memanfaatkan peluang berharga ini. Kementerian BUMN memberikan batas waktu penyelesaian laporan keuangan diaudit September 2010 BNI paling lambat 15 Oktober 2010 mendatang.
"Sebagai pemegang saham, kami memberikan batasan waktu audit buku September 2010 pada 15 Oktober (2010) sudah selesai. Tentu secara manajemen BNI akan memanfaatkan peluang berharga ini dengan kemampuan yang ada. Pak Gatot (Direktur Utama BNI) sudah menyetujuinya. Itu batas akhirnya, jika tidak hilang kesempatannya," papar Mustafa.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI, Gatot Suwondo menyatakan optimis pihaknya menyelesaikan laporan keuangan diaudit September 2010, tepat pada waktunya. “Kita lihat saja pada 2008 sampai 2009, laporan keuangan siapa yang sudah selesai lebih dulu. Kemungkinan (rights issue) itu Desember (2010)," ujarnya.