EKBIS.CO, JAKARTA-–Pengamat kelistrikan dari Universitas Indonesia (UI) Iwa Garniwa mengatakan pasokan listrik 'berlapis' memang mutlak dibutuhkan untuk bandara. Teknik lapisan pasokan listrik pun tak cukup hanya satu. Saat ini, lapisan pasokan listrik bandara masih sangat umum.
"Ada banyak pengertian dari 'berlapis' ini. Di bandara memang harus berlapis pasokan listriknya, karena memang salah satu kawasan vital," kata Iwa, Ahad (3/10).
Pasokan berlapis yang paling umum adalah menyediakan dua lapisan untuk mengantisipasi jika pasokan utama dari PLN mati. Lapisan pertama adalah penyediaan cadangan untuk menyuplai 70 persen kebutuhan dalam kategori penting di bandara.
Sedangkan lapisan kedua adalah semacam UPS, untuk cadangan yang kebutuhan lebih penting lagi, navigasi misalnya, ketika lapisan cadangan pun tak lagi memadai. "UPS juga bisa dipakai untuk peralihan dari pasokan utama ke pasokan cadangan. Tapi, UPS ini hanya bisa bertahan beberapa jam saja," tutur Iwa.
Dia menambahkan, sepengetahuannya bandara Soekarno Hatta sudah menerapkan sistem berlapis dengan genset dan UPS tersebut. Tapi selain model yang cukup umum tersebut, Iwa mengatakan pasokan berlapis juga harus dimulai dari jalur pasokan listrik PLN.
"Jangan hanya mengandalkan pasokan dari satu gardu induk atau satu jalur. Kalau itu mati, wassalaam," imbuh dia.
Seyogyanya, Iwa mengatakan, bandara memiliki dua jalur pasokan listrik dari PLN. Di sisi internal bandara, ia menambahkan, pengamanan pasokan listrik berlapis juga harus dibuat. "Harus diterapkan juga sistem ring. Jadi kalau satu ring mengalami gangguan, listrik tidak langsung padam karena mendapat pasokan dari ring yang lain, tandas dia.