EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah adanya rencana PT Krakatau Steel (KS) untuk mencatatkan saham di New York Stock Exchange pada Desember mendatang. Dengan tegas, Sekretaris Kementerian BUMN, Mahmuddin Yassin, mengatakan belum ada rencana dualisting (mencatatkan saham di dua tempat) KS.
"Tidak ada kabar sampai hari ini. Kita belum ada pembicaraan tentang itu. Malah saya baru dengar kabar itu hari ini," kata Yassin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (8/10).
Seperti ramai dikabarkan, KS direncanakan akan mencatatkan saham di bursa New York, Amerika Serikat (AS). Dikabarkan perusahaan baja pelat merah ini membidik dana segar sebesar 150-190 juta dolar AS atas pelepasan 9,11 persen saham di bursa negeri Paman Sam tersebut.
Rencana pencatatan saham di New York ini dilakukan pada Desember 2010, usai semua proses Initial Public Offering (IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tuntas pada 10 November 2010. Sebelumnya, Direktur Utama KS, Fazwar Bujang juga mengungkapkan pihaknya tidak ada rencana untuk melakukan dualisting seperti yang dilakukan PT Telkom Tbk. "Enggak ada rencana dualisting, kok," singkatnya.
Ketika ditanyakan kisaran harga saham KS, Yassin mengatakan bukan wewenangnya untuk menjawab. Yang pasti, harga saham akan ditentukan pada Selasa (12/10) mendatang. "Saya tidak boleh melampaui kewenangan. Jadi, tunggu Selasa pagi saja," ujarnya sambil tersenyum.
Namun, menurut rumor yang hangat beredar, kisaran harga saham sekitar Rp 1.000-1.200 per lembarnya. "Kisaran harganya mungkin sekitar (Rp 1.000-1.200). Tapi, persisnya belum dihitung," ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Yassin menambahkan, selepas Public Expose (PE) penentuan harga KS dilakukan pada Selasa (12/10) pagi, besoknya Rabu (13/10) langsung dilakukan roadshow ke luar negeri. Menurutnya, negara-negara yang akan didatangi selama dua minggu yaitu Singapura, HongKong, London (Inggris), Amerika Serikat (AS). "Kita akan roadshow di Asia selama empat hari. Tapi, secara keseluruhan roadshow akan dilakukan selama dua minggu," ujar Yassin.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar kembali menyampaikan nantinya saham KS akan dilepas sebanyak 20 persen di tahap pertama. "Dari 20 persen itu kami harapkan mayoritas dari investor dalam negeri," ujar Mustafa.
Selanjutnya, untuk tahap kedua akan dilepas sebanyak 10 persen lewat mekanisme secondary offering atau penawaran saham kedua. Untuk pelepasan saham tahap pertama, KS sudah mengantongi izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sedangkan yang tahap kedua, Mustafa mengaku masih belum ditentukan waktunya, apakah tahun depan atau dua tahun lagi.
Target dana yang akan diraup oleh KS setelah melantai di BEI yaitu sebesar Rp 3,1 triliun atas pelepasan 3,1 miliar saham. Dana itu akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi perseroan. Kementerian BUMN secara resmi menunjuk PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas, sebagai penjamin emisi yang akan menangani IPO KS.