EKBIS.CO, BRUSSELS--Para pemimpin Eropa mendesak mitra G20 menggunakan KTT di Korea Selatan bulan depan untuk 'menghindari' proteksionisme di tengah kekhawatiran 'perang' di bursa mata uang. Demikian antara lain bunyi draft kesimpulan pertemuan pemimpin Uni Eropa yang jatuh ke tangan wartawan.
Teks yang nantinya akan dibahas 27 pemimpin Uni Eropa yang akan berkumpul di Brussels pada 29 Oktober mendatang ini akan menekankan perlunya untuk menghindari segala bentuk proteksionisme. Mereka juga menyerukan penolakan untuk terlibat dalam permainan nilai tukar uang yang ditujukan untuk memperoleh keunggulan kompetitif jangka pendek.
Di Korea Selatan pada hari Jumat, Amerika Serikat mendesak menteri dari Kelompok 20 maju dan negara berkembang untuk mereformasi rezim mata uang mereka untuk menopang perekonomian dunia yang rapuh setelah krisis dua tahun yang menghancurkan. Namun posisi AS menemui perlawanan.
Menteri keuangan G20 dan para gubernur bank sentral membuka pertemuan dua hari menyusul peringatan 'perang' mata uang habis-habisan. Sebagaimana dilukis oleh menteri keuangan Brasil, "perang" itu terutama melibatkan negara-negara debitur seperti Amerika Serikat dan "penguasa" ekspor seperti China.
Negara-negara Uni Eropa yang memiliki mata uang Euro implisit mengeluh bahwa kenaikan tajam dalam nilai yuan berasal dari kebijakan Beijing demi meningkatkan kekompetitifan ekspor Cina.
Kesimpulan KTT Uni Eropa dapat dimodifikasi tergantung pada evolusi pembicaraan dua hari yang difokuskan pada perubahan secara keseluruhan Traktat Lisbon yang antara lain berisi pengetatan disiplin anggaran sekitar inti mata uang euro dari blok perdagangan terbesar di dunia.