Jumat 29 Oct 2010 04:51 WIB

Tiga Produsen Baja Asia Minati Saham KS

Rep: Shally Pristine/ Red: Djibril Muhammad
PT Krakatau Steel
PT Krakatau Steel

EKBIS.CO, CILEGON--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar mengatakan, sebanyak tiga pabrikan baja Asia berminat membeli saham PT Krakatau Steel (KS) lewat Initial Public Offering (IPO) pabrik baja plat merah tersebut.

"Yang asingnya ada Nippon Steel dan Pohang Iron and Steel Company (Posco). Steel One dari Jepang juga kelihatan berminat untuk masuk," katanya kepada wartawan usai peresmian pembangunan pabrik patungan KS dan Posco, Kamis (28/10).

Mustafa menjelaskan, pihaknya akan menjual 20 persen saham KS. Dari porsi tersebut, pemodal asing mendapat jatah 35 persen. "Sehingga kalau dihitung hanya 35 persen kali 20 persen atau sekitar tujuh persen yang diberikan untuk asing," katanya.

Mengenai ketertarikan Posco terhadap kepemilikan KS, dia mengatakan minat produsen baja terbesar kedua di dunia itu akan dipenuhi sebagiannya. Namun dia mengaku belum mengetahui porsinya.

Dia pun menganggap harga penawaran saham KS sebesar Rp 850 per lembar itu tidak terlalu murah karena itu hasil analisis underwriter mereka. "Dari analisis itu sudah ada histogramnya, menurut analisis underwriter Rp 850 per lembar paling ideal," ucapnya.

Dengan jumlah saham yang akan dilepas sebanyak 3,155 miliar lembar, maka dana yang diperoleh dari hasil IPO sekitar Rp 2,6 triliun. Rapat menetapkan harga IPO dipimpin Menteri BUMN Mustafa Abubakar, yang dihadiri sejumlah deputi BUMN, direksi dan komisaris Kraktau Steel, dan direksi tiga penjamin emisi yaitu Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Bahana Sekuritas.

Adapun rencana pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010. Sebelumnya, harga indikatif penawaran saham Krakatau Steel ditetapkan pada kisaran Rp 800 - Rp 1.150 per lembar. Penetapan rentang harga tersebut setelah melalui roadshow IPO Krakatau Steel ke Singapura, Hong Kong, London dan New York.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement