EKBIS.CO, JAKARTA--Maskapai Garuda Indonesia (Garuda) mengalihkan penerbangan yang berangkat dari dan menuju ke Yogyakarta menjadi lewat bandara Adi Sumarmo, Solo, pada Sabtu (30/10) dan Ahad (31/10).
Vice President Corporate Communications Garuda, Pujobroto, mengatakan, keputusan pengalihan tersebut karena Air Traffic Control Service (ATCS) setempat mengeluarkan pemberitahuan mengenai kondisi-kondisi tertentu (Notice to Air Man/NOTAM) kepada maskapai yang beroperasi di bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.
Dalam NOTAM tersebut, ATCS mengingatkan agar semua maskapai yang mendarat dan lepas landas di Adi Sucipto melakukannya dengan hati-hati lantaran gangguan abu gunung Merapi. Namun, kata dia, karena Garuda mengutamakan keselamatan dan keamanan, mereka mengalihkan sama sekali aktivitasnya ke Solo.
Walau, maskapai lain tetap mempertahankan kegiatannya di Yogyakarta. "Debu itu kalau masuk ke mesin bisa mati total. Karena Garuda mempertimbangkan risiko yang bisa fatal itu makanya dialihkan ke Solo," katanya kepada Republika ketika dihubungi, Ahad (31/10).
Total, Garuda mengalihkan sepuluh penerbangan per harinya, terdiri dari penerbangan Jakarta-Yogyakarta sebanyak delapan kali dan Jakarta-Denpasar dua kali. Menurut dia, Garuda akan tetap memantau kondisi cuaca di Yogyakarta, terutama di landasan pacu Adi Sucipto.
Sehingga, tidak bisa dipastikan sampai kapan pengalihan penerbangan lewat Solo ini akan terjadi. Bahkan, dia tidak bisa memberikan ancang-ancang penerbangan pada Senin (1/11) akan dialihkan atau tidak. "Kami terus memonitor (cuaca) hari per hari," katanya.
Karena pengalihan ini, pihak Garuda menyiapkan bus sebagai sarana transportasi untuk membawa penumpang yang dialihkan dari Adi Sucipto ke Adi Sumarmo dan sebaliknya. Sehingga, penumpang tetap dikenai harga tiket yang sama dengan penerbangan normal dari atau ke Yogyakarta.