Selasa 09 Nov 2010 07:49 WIB

Bambang Soesatyo Minta Presiden Sikapi Kontroversi Krakatau Steel

Red: Krisman Purwoko

EKBIS.CO, JAKARTA--Anggota DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kontroversi penjualan saham PT Krakatau Steel yang harganya dinilai terlalu murah. "Selaku Presiden RI dan Kepala Pemerintahan, maka kami mohon Bapak Susilo Bambang Yudhoyono memberi respons jelas tentang sikap, posisi pendirian Pemerintahannya," kata anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo kepada ANTARA, di Jakarta, Senin.

Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar itu mengingatkan Pemerintah untuk tidak boleh berdiam diri di tengah kecaman dan penolakan publik atas skenario IPO (penjualan) saham PT Krakatau Steel (KS) saat ini.

"Seperti apa pun sikap dan posisi yang diambil, respons Presiden amat diperlukan untuk memperjelas pendirian Pemerintahannya," tandasnya lagi.

Sebelum terlanjur menjadi 'skandal' seperti halnya kasus Bank Century, demikian Bambang Soesatyo, sebaiknya Presiden harus menggunakan wewenangnya membatalkan atau menunda IPO saham KS. "Presiden juga perlu meminta penjelasan dari Menteri BUMN Mustafa Abubakar, karena skenarto IPO KS saat ini justru menumbuhkan kecurigaan publik yang tidak menguntungkan citra Pemerintahannya," ujarnya.

Bambang Soesatyo mengatakan pula, skenario IPO saham KS sudah melahirkan tuduhan, seolah Pemerintahan SBY menjual murah KS yang tercatat sebagai aset industri strategis milik bangsa. "Bahkan, masyarakat dan DPR RI sudah mencium modus penipuan atau akal-akalan di balik skenario harga penawaran perdana (IPO) saham KS yang cuma Rp850 per lembar itu," ungkapnya.

Pihaknya menduga, ada konspirasi kekuatan besar yang memanfaatkan privatisasi KS sebagai modus merampok kekayaan negara. "Di permukaan, penipuan itu tidak teridentifikasi karena rangkaian proses dan tahapan-tahapannya memang legal. Misalnya, bahwa privatisasi itu sudah diagendakan Pemerintah sejak jauh hari, dan disetujui DPR RI," ujarnya.

Semua prosesnya pun, menurutnya terkesan mengikuti aturan main yang berlaku, termasuk pentahapannya, data dan mekanisme perhitungan serta formulasi penetapan harga saham IPO. "Khusus tentang data kinerja perusahaan disebut legal, krn semuanya berasal dari internal perusahaan. Namun, terendus ada data yang disembunyikan atau disamarkan dalam perhitungan penentuan harga saham," katanya.

Karena itu, demikian Bambang Soesatyo, wajar jika banyak kalangan menilai harga Rp850 itu tidak pantas alias terlalu murah. "Apalagi, pada Triwulan III-2010, KS membukukan laba bersih Rp1,05 triliun. Kinerja KS dinilai sangat prospektif, sebab total laba bersih itu menunjukan lonjakan sebesar 112 persen, dibandingkan laba bersih akhir 2009 yang Rp494,67 miliar," ungkapnya.

Apalagi, menurut Bambang Soesatyo, untuk periode 2010-2011, KS memrogramkan kenaikan kapasitas produksi 2,5 juta ton.

sumber : ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement