EKBIS.CO, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia Jumat pagi turun 0,54 persen yang tertekan oleh melemahnya bursa Wall Street akibat membaiknya dolar di pasar regional. Indeks BEI turun 19.385 poin menjadi 3.725,359 dan indeks LQ-45 melemah 0,55 persen atau 3,270 poin menjadi 681,837 poin.
Analis PT Valbury Asia Securities, Nico Umar di Jakarta, Jumat mengatakan, indeks masih berada di atas level 3.700 poin, meski dua hari mengalami koreksi. "Hal ini menunjukkan bahwa posisi indeks BEI untuk menguat lagi masih cukup besar," katanya.
Menurut dia, indeks BEI berpeluang untuk menembus rekor baru 3.800 poin, namun hanya menunggu waktu saja ke arah sana. Indeks BEI sebelumnya sempat mencapai 3.750 poin yang diperkirakan pada bulan ini kembali menembus level 3.800 poin, ucapnya.
Ia mengatakan, indeks BEI pada akhir tahun ini diperkirakan akan dapat mendekati level 4.000 poin, karena minat pelaku asing bermain di pasar domestik makin kuat. "Kami optimis indeks akan kembali menguat, meski saat ini terkoreksi," ucapnya.
Indeks BEI, lanjut dia terkoreksi, karena pasar saham global melesu, akibat menguatnya dolar AS terhadap euro dan yen. Saham-saham yang menekan indeks antara lain Indo Tambang Mega turun Rp 1.250 mnjadi Rp 50.950, saham Bukit Asam melemah Rp 500 menjadi Rp 20.700, saham Astra Agro Lestari berkurang Rp 200 menjadi Rp 17.500.
Saham Auto turun Rp 100 menjadi Rp 16.900, saham Bank Mandiri melemah Rp 100 menjadi Rp 7.000 dan saham Bank BCA turun Rp 50 menjadi Rp 6.900.