EKBIS.CO, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (19/11) pagi naik tujuh poin menjadi Rp 8.935 - Rp 8.945 dibanding hari sebelumnya Rp 8.942 - Rp 8.952, karena pelaku membeli rupiah terpicu oleh membaiknya bursa regional.
Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, mengatakan, rupiah yang terus terpuruk dalam beberapa hari ini berubah menjadi menguat, karena faktor positif dari pasar eksternal menguat.
Membaiknya saham-saham di Wall Street memicu bursa regional menguat yang mengimbas Bursa Efek Indonesia sehingga memberikan sentimen positif ke pasar uang domestik khususnya rupiah, katanya. Selain itu, kenaikan rupiah terpicu oleh melemahnya dolar AS terhadap euro, meski greenback terhadap yen menguat.
Dolar terhadap euro turun menjadi 1,3644 dari sebelumnya 1,3530 dan terhadap yen naik menjadi 84,39 dari 83,16, katanya. Menurut dia, membaiknya bursa Wall Street itu akibat menguatnya saham General Motor (GM) sebesar delapan persen memicu saham-saham lainnya juga menguat.
"Kami optimis positifnya pasar global akan memicu rupiah terus menguat mendekati level Rp 8.930 per dolar," ucapnya.
Ia mengatakan, rupiah masih tetap berada di bawah angka Rp 9.000 per dolar, meski sebelumnya diperkirakan akan mencapai level tersebut, setelah beberapa hari lalu rupiah terus terpuruk. Namun sejumlah faktor positif dari eksternal mendorong rupiah menguat hingga kembali menjauhi level Rp 9.000 per dolar, ucapnya.
Faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin kuat dan selisih bunga rupiah terhadap dolar yang masih tinggi merupakan faktor utama bagi pelaku asing untuk tetap bermain di pasar domestik, tambahnya.