EKBIS.CO, NEW YORK--Harga minyak di New York turun pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena dolar Amerika Serikat menguat kembali terhadap euro di tengah kekhawatiran baru tentang utang Eropa. Setelah persetujuan "bailout" (dana talangan) besar-besaran untuk Irlandia yang sarat dengan utang harga minyak tertekan turun oleh penguatan dolar.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, turun 24 sen menjadi berakhir pada 81,74 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun 38 sen menjadi 83,96 dolar per barel di akhir perdagangan London setelah pada awal melompat lebih dari satu dolar.
Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah sehingga merugikan permintaan.
Harga minyak mengikuti pasar valuta asing setelah Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional pada Minggu setuju untuk menyelamatkan Irlandia, dengan sumber menempatkan biaya hingga 90 miliar euro (123 miliar dolar). Pada Senin euro melonjak setinggi 1,3786 dolar sebelum jatuh ke 1,3615 dolar karena optimisme atas Irlandia beralih ke kekhawatiran penularan.
"Kami masih prihatin tentang Portugal, kami masih prihatin tentang Spanyol, kita masih prihatin tentang Italia," kata Phil Flynn, analis energi PFGBest. "Bailout di satu pihak adalah hal yang positif tapi ... saya pikir pasar masih sedikit gugup." Euro telah menghadapi tekanan jual yang berat dalam beberapa pekan terakhir karena memburuknya utang Irlandia dan negara-negara zona euro lainnya kesulitan seperti Portugal dan Spanyol.