Rabu 15 Dec 2010 12:31 WIB

2011, Cina Jadi Pasar Terbesar Audi Setelah Jerman

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Area pengunjung di pabrik produksi Audi, Ingolstadt, Jerman
Foto: THE GERMAN CAR BLOG
Area pengunjung di pabrik produksi Audi, Ingolstadt, Jerman

EKBIS.CO, INGOLSTADT, JERMAN--Audi, produk kelas atas keluaran Volkswagen memastikan Cina akan menggantikan Jerman sebagai pasar terbesarnya pada 2011. Prediksi itu berdasar penjualan terkini di negara itu yang kian booming, ungkap Chief Financial Officer Audi, Axel Strotbek.

Produsen mobil berbasis di Ingolstadt, Jerman berencana mengirim satu juta unit Audi ke Cina, di mana sedan dengan logo empat cincin itu aka bertarung dengan pesaingnya, Bayerische Motoren Werk (BMW) dan Mercedez-Benz rakitan Daimler dalam tiga tahun ke depan. Angka penjualan mobil itu di Jerman dan di Cina saling menempel ketat.

"Saya pikir kita akan melihat pertumbuhan sekitar 8 persen," ujar Strotbek menyinggung ekonomi Cina. Penjualan mobil di Cina secara bersejarah melaju lebih cepat dari pertumbuhan GDP, demikian menurut Asosiasi Industri Automobil Cina, pekan lalu.

Audi, kata Strotbek, dengan penjualan sebelas bulan di Cina melejit 50 persen menjadi 209.800 unit akan menginvestasikan 15,6 juta dolar pada produk, pabrik dan teknologi baru di luar Cina pada lima tahun mendatang. Ledakan di pasar Cina, ujarnya, akan membantu Audi mencapai rekor penjualan setahun lagi pada 2011.

Perusahaan menarget distribusi global lebih dari 1,08 juta unit pada 2010, meningkat 14 persen dari 2009. Sebelas bulan penjualan menanjak 15 persen menjadi 1 juta kendaraan, melewati rekor penjualan selama setahun pada 2008.

Audi berupaya menjual 30 ribu versi terbaru A1 compact tahun ini dari total produksi 50 ribu, kata Strotbek. "Pesanan lebih tinggi dari yang kami harapkan," ungkap sang CFO. "Target kami yakni menjual 100 ribu unit pada 2011, ketika A1 dikenalkan pada September, jangkauan pasar akan diperluas, kecuali untuk Cina dan AS," ujarnya.

sumber : Bloomberg
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement