EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri Pertanian Suswono menegaskan bahwa kenaikan harga cabai saat ini lebih banyak dinikmati para pedagang daripada petani yang menanamnya. "Dari harga cabai saat ini mungkin petani hanya menerima seperempatnya, selebihnya yang menikmati adalah pedagang," katanya di Jakarta, Selasa.
Usai pengukuhan Tim Penyusun Rencana Strategis Jangka Panjang Pembangunan Pertanian 2013-2035, Mentan menyatakan, penurunan produksi cabai di sentra-sentra produksi akibat cuaca yang tidak mendukung budi daya tanaman tersebut sepanjang 2010 menyebabkan pasokan di pasaran anjlok.
Kondisi tersebut, lanjutnya, dimanfaatkan pedagang untuk menciptakan suasana "panik" di kalangan konsumen sehingga mereka dapat leluasa menaikkan harga komoditas sayur tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Sementara itu Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menyatakan pada awal 2011 panen cabai sudah terjadi di sentra-sentra produksi seperti Tasikmalaya , Sukabumi maupun Brebes. "Pertengahan Januari dan akhir Januari di Grobogan akan panen juga," katanya.
Kondisi tersebut, diharapkan mampu meningkatkan pasokan cabai di pasaran sehingga dapat menekan melonjaknya harga cabai yang sudah terjadi sejak akhir 2010. Menurut dia, berdasarkan penelusuran lapangan Kementerian Pertanian, penyebab lonjakan harga cabai tidak terlepas dari masalah tingginya curah hujan yang berkepanjangan sebagai imbas dari cuaca ekstrem.
Bayu mengungkapkan pada Desember, produksi cabai di Banyuwangi, Jember, Kediri, Brebes, dan Ciamis turun 20-30 persen. "Penyebabnya hama patek, ini berkembang karena udara lembab, hujan lebat membuat bunganya rusak," katanya.
Selain itu, kata dia, faktor musibah letusan Gunung Merapi dan Bromo turut punya andil dalam menurunkan produksi cabai di sentra-sentra produksi cabai. Meskipun pemerintah belum mengetahui pasti seberapa besar dampaknya.
Oleh karena itu, menurut Suswono , ke depan Kementerian Pertanian akan mengamankan proses budi daya cabai di tingkat "on farm" atau produksi dengan memberikan bantuan "shading sheet" atau layar pelindung. Program tersebut, tambahnya, diharapkan mampu melindungi tanaman dari cuaca buruk maupun serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai.