EKBIS.CO, SINGAPURA--Harga minyak naik di perdagangan Asia Senin karena jaringan pipa trans-Alska, yang mengangkut sekitar 12 persen dari produksi minyak mentah Amerika Serikat, masih ditutup, kata analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Februari naik 1,47 dolar AS ke posisi 89,50 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Februari naik 92 sen menjadi 94,25 dolar AS per barel.
"Minyak mentah bergerak naik mencapai 90 dolar per barel karena beberapa ketidakapastian di pasar seperti kapan jaringan pipa itu akan dibuka kembali," kata Ong Yi Ling, analis investasi untuk Philip Futures di Singapura.
Media Amerika Serikat melaporkan bahwa jaringan pipa trans-Alaska masih ditutup setelah kebocoran, yang ditemukan Sabtu (8/1), pada sumur pompa.
Jaringan pipa minyak tersebut mengalirkan antara 630 ribu hingga 650 ribubarel minyak mentah.
Pada Jumat lalu, harga minyak mentah mengalami penurunan karena penguatan dolar membuat harga komoditas yang dihargakan dengan dolar itu menjadi lebih mahal dan juga adanya laporan pengangguran Amerika Serikat yang muncul di bawah ekspektasi.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan terjadi penurunan tajam pada tingkat pengangguran AS pada desember menjadi 9,4 persen, tetapi pada waktu yang sama, ekonomi telah menciptakan 103 ribu tenaga kerja, sedikit di bawah prediksi para analis 150 ribu. Amerika Serikat merupakan negara pengkonsumsi minyak mentah terbesar dunia.