EKBIS.CO, JAKARTA--Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini menempati posisi terjepit lantaran pelepasan batas (capping) tarif dasar listrik (TDL) industri sehingga meningkat di atas 18 persen atau tepatnya sekitar 20-30 persen. Namun, Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, justru mengaku menikmati kondisi terjepit ini. "(Posisi terjepit) dinikmati saja. Kejepit kan kadang-kadang enak," ungkap Dahlan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/1).
Ketika ditanyakan apakah PLN akan melakukan perlawan akibat kondisi terjepit itu, Dahlan, mengaku tidak akan menempuh langkah tersebut. "Enggak lah. Kita kan bawahan masa melawan. Mana yang baiknya saja," ujar Dahlan. Untuk itu, ia tidak ingin menghabiskan energi banyak soal pelepasan capping tersebut. Pokoknya, lugas Dahlan, dinikmati saja..
"Saya tidak mau berpikir capping atau tidak capping. Saya mau berpikir bagaimana PLN bisa menghindar harga batubara. Ini di depan mata. Saya tidak mau pikiran saya direpotkan atau difokuskan ke soal yang menurut saya soal kecil. Ini ada soal yang lebih besar, di depan mata yaitu gejolak harga batubara," dalihnya.
Menurut Dahlan, tingginya harga batubara internasional ini membahayakan PLN. Saat ini, ia mengutarakan temgah mencari cara agar PLN bisa menghindar dari gejolak harga batubara yang sekarang ini luar biasa hebatnya di internasional.
"Apakah PLN harus membeli batubara dengan harga internasional itu sementara indonesia adalah pabriknya batubara. Ini menurut saya lebih bahaya dan di depan mata. Kalau yang itu (capping) kan hanya berapa orang yang terkait, bukan rakyat banyak. Kalau ini (gejolak batubara) nanti akan rakyat banyak terpengaruh," jelas Dahlan.
Ketika disinggung apakah pasokan gas dan batubara dari pemerintah terbilang lancar, ia mengatakan sebaiknya ditanyakan kepada Direktur Energi Primer PLN, Nurpamudji. Sebaiknya, kata Dahlan, Anda tanya Pak Nur saja lah. "Aku bisa darah tinggi kalau ditanya itu," imbuhnya.
Sementara itu, terkait teguran yang disampaikan Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, kepada PLN, Dahlan mengungkapkan dirinya menikmati teguran tersebut. "Dinikmati saja," singkatnya. PLN juga tidak akan membela diri atas teguran tersebut. Menyoal pemanggilan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dahlan, juga mengaku akan datang jika dipanggil.