Kamis 20 Jan 2011 09:52 WIB

Atasi Krisis, Eropa Harus 'Menyeterika Perbedaan'

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Uni Eropa
Uni Eropa

EKBIS.CO,   Menanggap tuntutan Prancis terhadap pengelolaan ekonomi Eropa, Kanselir Jermn, Angela Merkel mengatakan pemimpin Uni Eropa beranggotakan 27 anggota telah menyatakan pada Februari 2010 lalu bahwa mereka memandang masing-masing negara sebagai pengelola dan pemerintah ekonomi.

"Kini kita menghadapi pertanyaan apakah 17 negara bermata uang euro harus bekerja secara intensif bersama? Kalau itu pertanyaannya, saya jawab, Ya," ujarnya seperti yang dikutip oleh  der Spiegel, Rabu (19/1). "Namun tidak secara eksklusif," tegasnya. "Apa pun kesepakatan kita, sifatnya harus tetap terbuka bagi negara lain yang ingin ikut berperan."

Ia menegaskan bahwa setiap negara harus bekerja sama demi tujuan yang sama. "Setiap negara Uni Eropa harus memiliki kondisi keuangan lebih stabil dan kondisi ekonomi lebih kompetitif untuk dirinya sendiri dan bagi Eropa secara keseluruhan," ujarnya. Kondisi keuangan yang relatif sama, ujarnya, akan menekan efek hantaman telak dari krisis ekonomi

Namun, ia menyadari pula bahwa pemerintah ekonomi Eropa harus memperhatikan persoalan harmonisasi kebijakan sosial, pajak, hak dan tren upah pekerja di sektor publik untuk menekan perbedaan di area tersebut.

Ia mengambil contoh usia pensiun berbeda di zona tersebut untuk mengilustrasikan maksudnya. Usia pensiun, menurut dia, harus terkait dengan harapan hidup para individu di negara-negara tersebut bila tidak keuangan negara akan dimakan oleh pembayaran pensiun dan tak meninggalkan sisa untuk investasi penting di masa depan.

sumber : der Spiegel
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement