EKBIS.CO, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membukukan kinerja positif sepanjang 2010 dengan membukukan laba bersih Rp 493 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 36 persen dibandingkan laba bersih 2009 sebesar Rp 362 miliar. "Hasil positif ini ditopang oleh meningkatnya kinerja pendapatan dan penurunan beban usaha yang dilakukan Perseroan sepanjang 2010," kata Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi, dalam rilis perseroan di Jakarta, Jumat (18/3).
Ia memaparkan, BBKP sepanjang 2010 berhasil membukukan volume kredit sebesar Rp 30,2 triliun, tumbuh 23 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2009 yakni Rp 24,6 triliun. Dengan demikian, kata dia, aset Perseroan juga tumbuh signifikan sebesar 28 persen dari Rp 37,2 triliun pada Desember 2009 menjadi Rp 47,5 triliun pada periode yang sama 2010.
"Sebesar 61 persen penyaluran kredit kami masih ditopang oleh segmen usaha kecil, menengah, dan koperasi yang selama ini menjadi "backbone" usaha Bukopin," kata dia.
Ia mengatakan, perusahaan mengharapkan, pada 2011 perusahaan dapat meningkatkan penyaluran kredit sebesar 20-25 persen yang didominasi oleh segmen UMKM. Terlebih perusahaan telah merampungkan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dana untuk pengembangan usaha di masa mendatang.
Hingga akhir 2010 BBKP berhasil mencatat kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 30 persen dari Rp 31,9 triliun pada 2009 menjadi Rp 41,4 triliun pada penghujung 2010. Dijelaskan, kenaikkan DPK tersebut ditopang oleh melonjaknya kenaikan tabungan hingga 42 persen dari Rp 6,5 triliun pada 2009 menjadi Rp 9,2 triliun, kemudian giro naik hingga 27 persen menjadi Rp 9,4 triliun dan deposito naik 26 persen menjadi Rp 22,8 triliun pada 2010.
"Ini merupakan pencapaian tersendiri karena secara industri, rata-rata kenaikan DPK bank umum adalah berkisar 18 persen. Ini menunjukan strategi bisnis Perseroan sudah on-track, dimana kami selain fokus mengembangkan sektor UKMK juga mengembangkan kemampuan untuk menghimpun dana murah melalui produk-produk unggulan kami," katanya.
Bank Bukopin tidak hanya berhasil meningkatkan kinerja dari sisi income, tetapi juga berhasil meningkatkan perfoma perseroan dari segi biaya. Pada 2010 rasio Beban Operasional berhasil ditekan hingga kisaran 84,8 persen pada 2010 dari periode yang sama 2009 sebesar 86,9 persen.
"Sebagai perusahaan publik kami berupaya secara optimal untuk meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dengan tetap memegang teguh prinsip kehatian-hatian dan GCG. Agar dapat bersaing, kami juga terus berupaya meningkatkan efisiensi Perseroan, rasio BOPO saat ini yakni 84,8 persen sudah lebih baik dari rasio BOPO tahun 2009 lalu," kata dia.
Belum lama ini BBKP telah merampungkan proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dan berhasil mendapatkan dana sebesar Rp 929 miliar. dimana sebagian besar hasil PUT II tersebut dialokasikan untuk segmen UKMK.