EKBIS.CO, JAKARTA - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengatakan deflasi Maret sebesar 0,32 persen telah sesuai perkiraan karena tahun lalu pada bulan yang sama juga terjadi deflasi yang disebabkan adanya penurunan harga komoditas terkait pangan.
"Jadi benar kan ada deflasi bulan ini, berarti sama seperti tahun lalu. Jadi kalau memang ada deflasi di bulan ini sudah kita anggap cukup konsisten dengan kondisi ekonomi indonesia karena tahun lalu bulan ini juga deflasi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Menkeu sebelumnya memprediksi bahwa Maret akan terjadi inflasi tipis, namun ternyata harga-harga pangan menunjukkan penurunan sejak Februari sehingga secara nasional berdampak deflasi.
"Kalaupun terjadi inflasi tipis, menurut kami terjadi inflasi. Tapi karena terjadi deflasi menunjukkan kondisi daripada harga-harga pada saat Januari, Februari khususnya di volatile food sudah terkoreksi, sehingga secara nasional dampaknya kepada deflasi ini," ujarnya.
Menkeu mengatakan pemerintah akan tetap mewaspadai laju inflasi tahunan agar memenuhi asumsi yang telah ditetapkan sebesar 5,3 persen.
"Secara tahunan kita harus tetap waspada karena kita ingin fokus ke inflasi 5,3 persen dan itu mungkin perlu upaya yang sangat khusus dari pemerintah untuk dapat mencapai itu," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2011 terjadi deflasi tertinggi dalam empat tahun terakhir sebesar minus 0,32 persen. "Dalam catatan kami, Maret mencatat deflasi tertinggi dalam empat tahun terakhir, dahulu pernah deflasi tinggi pada April 2009 namun hanya 0,31 persen," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan.
Ia mengatakan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga-harga komoditas terkait pangan secara nasional, seperti cabe merah yang menyumbang deflasi -0,23 persen dan beras sebesar -0,21 persen.
"Deflasi terjadi karena harga cabe merah selama Maret mengalami penurunan sebesar 30,5 persen demikian pula dengan harga beras yang turun sebesar 3,54 persen," ujarnya. Selain itu, harga cabe rawit juga mengalami penurunan sebesar 19,57 persen sehingga menyumbang deflasi sebesar -0,07 persen dan bawang merah menyumbang deflasi -0,03 persen setelah mengalami penurunan harga 4,56 persen.
Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari-Maret 2011 tercatat 0,70 persen dan secara yoy ada penurunan sebesar 6,65 persen. "Sebelumnya, inflasi kalender tercatat 1,03 persen, namun dengan adanya deflasi sekarang laju inflasi di bawah 1 persen," ujarnya.