EKBIS.CO, JAKARTA - Citibank Indonesia menyatakan tengah fokus melakukan konsolidasi bisnis dalam beberapa bulan ke depan setelah mengalami dua kasus yang menimpa bank ini.
"Dalam tiga hingga enam bulan ini kami melakukan konsolidasi untuk membenahi bisnis," kata Managing Director dan Country Bisnis Manager Citibank Indonesia, Tigor M Siahaan dalam buka puasa bersama di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan, Citibank melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak untuk mendukung perkembangan bisnis di Indonesia.
Ia mencontohkan, baru-baru ini pihaknya menjalin kerja sama pengelolaan kas dengan Carrefour, menjalin kerja sama dengan Garuda, dan lainnya.
"Kami juga menjalin kerja sama dengan lembaga multilateral dari Amerika Serikat. Ini lembaga multilateral AS yang pertama masuk ke Indonesia setelah krisis tahun 1998 lalu," katanya.
Mengenai jabatannya sebagai Chief Country Officer Citibank Indonesia, Tigor mengatakan, hingga saat ini masih menunggu approval dari Bank Indonesia.
"Namun saya sudah terjun dalam jabatan baru, background kami dari treasury, investment banking, consumer banking dan lainnya, membantu saya melaksanakan tugas baru," katanya.
Ia menyebutkan, dua kasus yang menimpa Citibank yaitu pembobolan dana nasabah Rp17 miliar dan kasus tewasnya nasabah kartu kredit merupakan pukulan berat bagi Citibank.
"Banyak hal yang menimpa kita, termasuk sanksi BI yang tentu berat dan panjang," katanya.
Menurut dia, moral para staf Citibank sempat jatuh setelah kasus itu. Bahkan karyawan yang menangani kartu kredit bertanya-tanya apakah masih ada pekerjaan besok hari.
Tigor menyebutkan, menyusul sanksi tidak boleh menambah nasabah Citigold, pihaknya berupaya mengoptimalkan nasabah yang sudah ada namun belum memanfaatkannya.
"Kami mengucapkan terima kasih karena banyak pihak yang memberi dukungan kepada kami termasuk media," kata Tigor.