EKBIS.CO, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mencatat portofolio nilai produk tabungan sebesar Rp 2,1 triliun di Juli 2011. Komitmen BNI Syariah untuk menekan dana mahal (deposito) dan menggenjot dana murah (tabungan dan giro) menyebabkan produk ini cukup mengalami peningkatan di banding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Menurut Manager Strategi Pemasaran Dana BNI Syariah, Adi Martono, peningkatan tabungan terutama terlihat pada tabungan inti, iB hasanah. ”Tabungan ini mendominasi, sekitar Rp 1,8 triliun,” ujarnya saat ditemui Republika Selasa (9/8) malam.
Meski ditawarkan dengan dua akad, yakni wadiah dan mudharabah, peningkatan signifikan justru terjadi pada akad mudharabah. Komposisinya bahkan sampai 90 persen.
Ia mengaku mudharabah menjadi pilihan karena preferensi nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil. Ia berujar melalui iB Hasanah, BNI Syariah memberi nisbah sekitar 30 persen untuk para nasabah dengan equivalent rated sebesar 2,97 persen.
Kontribusi signifikan kepada produk tabungan juga terlihat dari tabungan bisnis. Layanan produk untuk para usahawan ini tumbuh 300 persen dibanding posisi Desember 2010, menjadi Rp 126 miliar.
Produk tabungan lain juga cukup memberi kenaikan pada tabungan. Untuk tabungan haji misalnya, BNI Syariah mencatat portopolio nilai sebesar Rp 111 miliar sedangkan untuk tabungan prima dan perencanaan, masing-masing sebesar Rp 42 miliar dan 29 miliar.
Sama seperti tabungan iB hasanah, akad mudharabah juga paling mendominasi. Khusus untuk tabungan bisnis dan prima, BNI Syariah menetapkan nisbah 40 persen untuk nasabah dengan equivalen rated sebesar 4,14 persen.
Hingga akhir 2011 nanti, BNI Syariah berencana meningkatkan tabungan hingga menjadi Rp 3,1 triliun. Terjun ke sejumlah komunitas-komunitas Muslim tertentu menjadi salah satu strategi.
Selain itu, optimalisasi kemitraan yang telah dibangun dengan sejumlah universitas juga bakal dilakukan. BNI Syariah telah bekerja sama dengan 10 universitas menengah dengan jumlah mahasiswa masing-masing, tiga hingga lima ribu orang.
“Kita juga tengah garap tabungan untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM),” katanya. Hal ini kemungkinan bakal direalisasikan kuartal keempat nanti.
Sementara itu, per Juli 2011, BNI Syariah mencatat total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 5,6 triliun lebih. Selain tabungan, anak usaha BNI ini juga membukukan pengumpulan dana dari giro sebesar Rp 691 miliar dan deposito sebesar Rp 3,5 triliun.
“DPK bakal ditingkatkan sekitar Rp 2 triliun lagi,” katanya lagi. BNI Syariah menargetkan DPK bakal menembus angka Rp 7 triliun, di akhir 2011 nanti.