EKBIS.CO, WASHINGTON--Produksi minyak Libya akan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk kembali ke tingkat pra-pemberontakan, seoranmg pejabat terkemuka Dana Moneter Internasional mengatakan Kamis. Kembali ke normal untuk produksi minyak Libya adalah "bukan sesuatu yang akan akan dilakukan dalam 12 bulan ke depan," Masood Ahmed, direktur IMF untuk Timur Tengah dan Asia Tengah, mengatakan pada sebuah jumpa pers di pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.
Ahmed juga mengatakan IMF siap untuk mengirim misi ke Libya untuk mengevaluasi kebutuhannya, terutama dalam membangun kembali sistem keuangan, "segera setelah kondisi keamanan memungkinkan." Dewan Transisi Nasional (NTC), pemerintah sementara pemberontak yang telah menggulingkan orang kuat Moamer Kadhafi, tidak meminta apapun bantuan keuangan IMF, ia menambahkan.
Sebelumnya Kamis, seorang pejabat senior NTC mengatakan produksi minyak akan mulai lagi namun untuk segera kembali ke tingkat produksi pra-pemberontakan masih jauh. "Kami akan kembali ke produksi dalam beberapa hari mendatang, namun ekspor akan memakan waktu lebih lama," kata Mustafa el-Huni, yang mengepalai komisi ekonomi, keuangan dan minyak di Dewan Transisi Nasional.
Namun dia menambahkan bahwa "memulai lagi produksi normal Libya 1,6 juta barel minyak per hari (bph) masih jauh." Huni mengatakan perkiraan optimis menempatkan kembali produksi minyak ke tingkat sebelum krisis dalam enam sampai sembilan bulan, tetapi pandangan pesimis diperkirakan akan mengambil satu tahun.