EKBIS.CO, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) secara resmi mengumumkan penurunan suku bunga acuan atau BI rate 25 basis poin menjadi 6,5 persen. Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan mempertimbangkan kemungkinan inflasi yang tetap berada di bawah lima persen.
Dalam konferensi pers hasil rapat dewan gubernur triwulan III 2011, Darmin berujar bank sentral sudah melakukan hitung-hitungan akan hal ini. "Dengan nilai inflasi 4,5 persen sementara porsi ratenya 6,75 persen, itu betul-betul terlalu tinggi," katanya, Selasa (10/11).
Ia mengaku tak menapik ini akan berpengaruh pada psikologis pasar. Namun ditegaskannya berdasarkan kajian yang dilakukan BI, penurunan ini tergolong masih masuk akal.
Lagipula, ia menuturkan pengaruh situasi ekonomi global yang tidak stabil bakal sangat terlihat pada negara berkembang. "Perlambatan ekonomi AS dan Eropa akan mempengaruhi pertumbuhan negara berkembang termasuk Indonesia," tegasnya.
Karenanya ia berujar langkah ini juga diambil untuk memitigasi dampak penurunan kinerja ekonomi dan keuangan global terhadap kinerja perekonomian Indonesia. BI mengaku penurunan BI rate juga sudah memperkirakan kemampuan kapasitas dalam negeri untuk menopang pertumbuhan nasional.