Rabu 11 Apr 2012 22:24 WIB

Tiga Negara Siap Investasi di Indonesia

Red: Dewi Mardiani
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Hu Jintao menyaksikan Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Cina menandatangani nota kesepahaman kerja sama investasi.
Foto: Republika/Nasihin Masha
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Hu Jintao menyaksikan Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Cina menandatangani nota kesepahaman kerja sama investasi.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ada tiga negara di Asia yang siap mendukung investasi di Indonesia. Menurut Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung, Rabu (11/4), kemungkinan dukungan ini tampak saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung ke Cina, Hongkong, dan Korea Selatan

"Cerminan Indonesia di mata mereka dalam posisi 'rising' dan tinggi," kata dia seusai Seminar Prediksi Ekonomi dan Politik Indonesia 2012 yang diselenggarakan Citigroup di Jakarta. Dia menjelaskan, hal itu akan menumbuhkan potensi investasi di Indonesia karena pernyataan tersebut dapat menarik investor dari negara lain untuk datang ke Indonesia.

Pernyataan tersebut, menurut dia, tidak hanya dikeluarkan oleh pemerintah melainkan juga dunia usaha. "Kendati situasi di Amerika Serikat dan Eropa dalam posisi yang kurang baik, namun kami percaya di luar negari seperti Eropa dan AS sangat berkeinginan untuk melakukan investasi di Indonesia," jelas Chairul yang menjelaskan pendorong peningkatan investasi di Indonesia.

Menurut dia, Hongkong dalam pertemuan menawarkan jasanya menjadi "jendela Indonesia" untuk dunia karena segala barang yang diekspor Indonesia selama ini keluar melalui Singapura. Sedangkan, kata dia, Korea Selatan menganggap Indonesia sebagai mitra utama untuk berinvestasi di dunia.

Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, Chairul menduga akan tumbuh sebesar 6,3 hingga 6,7 persen pada 2012 dengan ditopang oleh investasi, ekspor dan konsumsi dalam negeri yang menyumbang nilai 60 persen untuk pertumbuhan ekonomi. "Potensi investasi pada 2012 di Indonesia kami perkirakan meningkat dari tahun sebelumnya," jelas dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement