EKBIS.CO, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan Badan Usaha Milik Negara memiliki kesiapan dana guna mengambil alih saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
"Memungkinkan kalau bisa kita ambil. Kan, ada 'fund' yang cukup besar. Bisa juga bank atau dengan kekuatan bersama," kata Dahlan saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/7).
Ia juga mendukung PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT PLN Persero untuk mengambilalih saham Inalum tersebut. Namun, pengambialihan ini tergantung dari opsi lelang kepemilikan saham Inalum yang dilakukan pemerintah pusat, melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
"Kalaupun kita akan ambil, maka kita akan lihat dulu persyaratan lelangnya. Bila ada keberpihakan dalam negeri, kita akan ikut," tuturnya.
Ia mengakui peserta penawar tertinggi dalam lelang terbuka Inalum yang berhak mengambilalih perusahaan yang terletak di Kisaran, Sumatera Utara. Dana yang diperoleh hasil pelelangan tersebut masuk ke negara, sebab telah terlebih dahulu mengakuisisi Inalum yang akan dilepas pada 2013 mendatang.
"Setelah dimiliki oleh negara, akan dilelang bisa saja prioritasnya dalam negeri. Bisa saja dilelang secara terbuka yang jelas pengeluaran pemerintah yang dipersiapkan untuk mengambilalih Inalum akan kembali setelah lelang usai," tuturnya.
Pada 2013 mendatang, masa kontrak investor Jepang, Nippon Asahan Aluminium, habis. Oleh sebab itu, pemerintah melalui PIP menyiapkan anggaran Rp 2 triliun untuk menguasai 58,88 persen saham Inalum.
Saat ini, pemerintah menguasai 41,12 persen saham Inalum. Dahlan mengakui seluruh dunia, termasuk India dan Jepang, berminat untuk mengambilalih saham Inalum.