EKBIS.CO, NEW YORK--Nama baik satu maskapai Amerika Serikat kian jatuh setelah insiden buruknya layanan terus terjadi di saat mereka tengah mengatasi kebangkrutan dan perseteruan dengan para pilot terkait kontrak kerja. Dua publikasi meluas di media massa "flights from hell" (penerbangan dari neraka) menghantam jajaran maskapai American Airlines yang sudah memiliki reputasi buruk.
Pada Senin (1/10), sebuah penerbangan berute Boston-Miami harus melakukan pendaratan darurat di New York setelah satu blok kursi penumpang dalam pesawat mengalami pengenduran pada baut dan murnya.
Insiden itu menyusul satu kisah di akhir pekan yang ditulis New York Times. Seorang penumpang insiden kerusakan tempat duduk dan pengabaian pelayanan dalam penerbangan mimpi buruk selama 30 jam dari Paris ke New York.
Si penumpang, Gary Shteyngart menggambarkan perjalanannya yang dimulai dengan delay di Paris, lalu berhenti karena masalah baru di London, dan di sana, penumpang harus mengurus sendiri keperluannya di bandara dan menghabiskan satu malam tanpa layanan dari maskapai.
Paginya penerbangan pengganti juga dibatalkan dan perwakilan American Airlines (AA) menghilang tak bisa dijumpai. "Dengan satu persatu kejadian, saya mulai merasa bahwa karyawan anda pun seorang tahanan seperti halnya kami," tulisnya, seperti dikutip oleh AFP
"Kamu, American Airline, seharusnya tak membuka layanan menyebrangi Atlantik. Anda tak tahu bagaimana caranya. Anda tak memiliki peralatan dan karyawan anda cuku jelas menunjukkan kehilangan ketertarikan dengan kesungguhan, insiatif dan kerja keras."
Dua penerbangan itu langsung membuat reputasi maskapai kian terjun bebas, di saat perusahaan berupaya keras melawan restrukturisasi kebrangkutan yang diluncurkan November lalu.
Juru bicara AA, Matt Miller mengatakan masalah pada penerbangan Boston-Miami tengah diselidiki, sementara penerbangan Paris- New York dihentikan karena ada gangguan mekanis.
Tak ada dari satu insiden itu dikaitkan dengan "Tantangan terbaru operasional kami", sebutan perusahaan untuk penundaan dan pembatalan sejumlah besar penerbangan setelah hakim federal, bertindak dalam proses kebangkrutan perusahaan, membatalkan kontrak dengan serikat pilotnya.
AA dan perusahaan induknya sejak itu menyalahkan peningkatan delay dan kelumpuhan operasional terhadap pilot-pilotnya.
Namun Persekutuan Asosiasi Pilot (APA) yang mewakili pilot-pilot APA, menolak tuduhan tersebut dan menyalahkan balik reputasi dan kinerja buruk perusahaan serta manajemennya.
APA mengacu pada denda 162 juta dolar dari badan regulasi penerbangan AS, FAA, kepada American Airlines atas perawatan dan pemeliharaan buruk terhadap pesawat-pesawatnya
Meski, dalam surat terbuka pekan lalu, saat menegosiasikan kontrak baru dengan induk perusahaan AA, Asosiasi Pilot mengakui tuduhan bahwa pilot-pilot telah sengaja menunda keberangkatan dan memerintahkan untuk menghentikan aksi semacam itu.