EKBIS.CO, KUALA LUMPUR--Malaysia, produsen nomor 2 minyak kelapa sawit, bercana menambah kuota ekspor nontarif pajak untuk tipe crude palm oil (minyak sawit mentah) tahun depan. Langkah itu bagian dari upaya mengurangi harga bahan baku penyulingan dalam negeri yang kehilangan pasar karena kalah bersaing dengan pemasok top Indonesia.
Malaysia akan menduetkan kebijakan itu dengan pemotongan pajak ekspor minyak mentah kelapa sawit, yang juga dijadwalkan untuk tahun depan. Tujuannya, menurut Kementrian Komoditas, Bernard Dampok, Jumat (12/10) adalah membantu perusahaan penyulingan untuk dapat menawarkan harga bersaing.
Kebijakan ini diharap dapat mendongkrak ekspor tahun depan dan menyokong patokan dasar saham minyak kelapa sawit di Malaysia. Sejauh ini saham perusahaan sawit melorot 23 persen.
Beberapa saat setelah pemerintah mengumumkan rencana pada Jumat, pasar menunjukkan sinyal positif dengan kenaikkan 4 persen. Pedagang berharap kebijakan yang lebih cepat untuk membantu Malaysia menjual stok minyak yang meraih sejarah tertinggi 2,48 juta ton bulan lalu.