EKBIS.CO, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau (PKBL) senilai Rp 5 miliar untuk memperkuat layanan kesehatan kepada masyarakat, terutama di daerah yang sulit dijangkau dan pulau terdepan.
Sebagian dari dana Rp 5 miliar yang disalurkan BNI, yakni sebesar Rp 1,5 miliar, dialokasikan untuk mendukung percepatan pencapaian target distribusi informasi tentang HIV dan AIDS pada kelompok usia paling rentan terkena wabah.
"BNI berharap kontribusinya ini dapat meringankan beban pemerintah dalam memberantas berbagai masalah kesehatan lainnya, misalnya kematian ibu dan anak," ujar Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo kepada pers, Senin (12/11).
Sesuai target MDG’s pada 2015, Indonesia sudah harus mendistribusikan informasi tentang HIV dan AIDS secara benar dan komprehensif kepada 95 persen penduduk berusia 15-24 tahun.
Namun, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI, distribusi pengetahuan HIV dan AIDS masih membutuhkan kerja keras, sebab hingga 2010 masih pada kisaran 11,4 persen.
”Besar harapan kami program distribusi informasi mengenai HIV dan IDS tersebut akan mempercepat distribusi pengetahuan yang benar dan komprehensif tentang HIV dan AIDS, khususnya kepada kelompok usia 15-24 tahun yang paling rentan terkena penyakit tersebut,” ungkap Gatot.
BNI terus berkomitmen agar setidaknya 4 persen dari laba yang diperoleh dapat dialokasikan untuk membantu masyarakat sekitar melalui PKBL. PKBL di BNI diberi nama Corporate Community Responsibility (CCR) bukan Corporate Social Responsibility (CSR), seperti pada umumnya dipakai banyak lembaga.
Penggunaan idiom CCR dimaksudkan agar seluruh dukungan yang BNI berikan dapat lebih memberdayakan penerimanya, bukan sekadar pemberian seperti CSR.