EKBIS.CO, JAYAPURA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membidik pasar Papua untuk penyaluran kredit. Pasar kredit di Papua BRI tercatat terus melonjak.
Per September 2012, Bank BRI membukukan kredit di Papua sebesar Rp 5,1 triliun atau naik dari periode sama tahun lalu (year on year) sebesar Rp 4,2 triliun. Peningkatan juga dicatat perhimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dimana pada September 2012 mencapai Rp 6,2 triliun, naik dari periode sama tahun 2011 lalu (yoy) Rp 4,8 triliun.
Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali mengatakan peningkatan kredit terjadi di seluruh Papua baik Provinsi Papua maupun Papua Barat. Dia menilai potensi ekonomi Papua sangat besar untuk dilayani jasa perbankan. Perekonomian Papua menurut PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2012 mencapai Rp 21,37 trilliun. "Ini potensial sekali,” ujar Ali kepada pers, Kamis (6/12).
Dibandingkan triwulan II-2012, perekonomian Papua triwulan III-2012 meningkat 4,23 persen. Percepatan itu didorong oleh sektor pertambangan dan barang galian yang berkontribusi terbesar bagi perekonomian. Kontribusi tertinggi PDRB berasal dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 50,78 persen, sedangkan yang non tambang berasal dari sektor pertanian, yakni sebesar 24,11 persen.
Sedangkan besaran PDRB Papua Barat pada triwulan II-2012 mencapai Rp 10,7 triliun. Struktur ekonomi Papua Barat triwulan II-2012 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 55,55 persen, pertanian sebesar 11,94 persen dan bangunan sebesar 6,91 persen.
Ali mengatakan pihaknya akan meningkatkan kredit perseroan di Papua dengan memperluas jaringan. Saat ini jumlah unit kerja ritel BRI di Tanah Papua terdiri dari 13 Kantor Cabang, 11 Kantor Cabang Pembantu, 10 Kantor Kas, 1 unit e-buzz. "Sementara, untuk unit kerja mikronya terdiri atas 70 Kantor BRI Unit, 28 Teras, dan 11 buah Teras Keliling,” terang Ali.
Guna memperluas jangkauan layanan, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis mikro, Bank BRI resmi membuka Kantor BRI Unit yang ke-5.000 yang berlokasi di Masni, Manokwari, Papua. "Perluasan jaringan juga merupakan wujud penerapan financial inclusion, khususnya dalam upaya pemerataan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat”, ungkap Ali.