EKBIS.CO, TOKYO -- Pemerintah Jepang menyepakati stimulus ekonomi sebesar 10,3 triliun yen atau 116 miliar dolar AS. Stimulus tersebut termasuk pembiayaan infrastruktur, insentif untuk meningkatkan investasi.
Pemerintah mengatakan stimulus akan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang hingga dua persen. Ekonomi Jepang terpuruk setelah ekspor turun akibat melemahnya permintaan global, sementara permintaan domestik stagnan. Negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu masuk dalam resesi ekonomi setelah mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.
"Pemerintah sebelumnya gagal untuk mengatasi masalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan dan memperluas pendapatan ekonomi, " ungkap Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, seperti dikutip BBC, Jumat (11/1).
Lantaran hal itu, dia menilai, Jepang perlu memiliki strategi ekonomi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mempertahankan pertumbuhan. Abe yang baru saja diangkat Desember lalu berjanji akan lebih agresif dalam mengatasi masalah ekonomi.
Dia telah memerintahkan Bank Sentral Jepang untuk meningkatkan target inflasi hingga 2 persen untuk mendongkrak pertumbuhan. Pemerintah juga akan memperkuat kerja sama dengan bank sentral. "Kami berharap bank sentral dapat membuat kebijakan moneter yang agresif dengan target inflasi yang jelas, " kata dia.