Sabtu 26 Jan 2013 06:48 WIB

Potensi Perhiasan Indonesia Mendunia

Red: Dewi Mardiani
Perhiasan emas
Foto: Blogspot
Perhiasan emas

EKBIS.CO, TOKYO -- Indonesia berpotensi besar di bidang perhiasan di dunia. Bahkan, di Jepang, perhiasan Indonesia bersaing di Jepang yang dikenal sebagai produksi mutiara terbesar di dunia itu. Meski demikian, Indonesia perlu banyak belajar mengenai kemasan dari Jepang.

"Pemerintah menyadari semakin banyak desainer dan pengrajin perhiasan yang ikut dalam berbagai pameran yang diadakan di luar negeri, khususnya Jepang akan membantu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan tenaga kerja," ujar Wakil Dubes RI di Tokyo Minister, Jonny Sinaga, kemarin.

Jonny Sinaga mengemukakan hal itu di pameran perhiasan Tokyo Internasional Jewelery sejak 22 Januari lalu di Gedung Tokyo Big sight, Tokyo, Jepang. "Jepang sangat memperhatikan kemasan dan juga finishing touch, karena itu bila saja produksi perhiasan dari para pengusaha dan perajin bisa ditingkatkan diharapkan akan dapat menyerap tenaga kerja," katanya.

Ia menegaskan, sudah menjadi komitmen dari pemerintah untuk membantu para perajin dan desainer perhiasan dalam mempertahankan dan mengembangkan berbagai produknya, bukan saja pengusaha yang datang dan ikut berpameran tetapi juga pengusaha lainnya yang ada di Tanah Air.

Ia mengakui desain perhiasan Indonesia tidak kalah dengan negara lainnya, hanya saja kemasan produk yang harus perlu diperhatikan. "Cara kemasan berbagai produk Indonesia termasuk perhiasan masih kalah dengan Jepang," ujarnya.

Sementara itu, Atase Perdagangan Julia Silalahi mengakui bahwa pangsa pasar perhiasan Indonesia di Jepang memang potensial. Namun, para perajin dan desainer perhiasan juga perlu memperhatikan after sales service dan tetap menjalin hubungan dengan para pembeli.

Kehadiran Indonesia dalam pameran perhiasan terbesar di dunia yang diikuti sekitar 1.050 peserta dari 30 negara berlangsung itu untuk kedelapan kalinya selama 24 tahun.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement