EKBIS.CO, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk membukukan pembiayaan rumah (KPR) sebesar Rp 1,302 triliun. Nilai ini tumbuh sebesar 115,43 persen dari total pembiayaan tahun lalu, yakni sebesar Rp 604,5 miliar.
Head Syariah CIMB Niaga U Saefudin Noer mengungkapkan kebutuhan masyarakat akan perumahan masih sangat tinggi, terutama pembiayaan rumah dengan skema syariah. Potensi ini dapat dipenuhi melalui perbankan syariah.
”CIMB Niaga Syariah melihat hal ini sebagai peluang untuk terus meningkatkan pertumbuhan pembiayaan perumahan kami,” kata U Saefudin Noer dalam keterangan persnya kepada Republika, Ahad (27/1).
Perseroan menerapkan berbagai strategi untuk pencapaian pertumbuhan saat ini. Salah satunya dalah program Fix n Fix, yaitu produk pembiayaan kepemilikan rumah CIMB Niaga Syariah yang berlangsung dari Februari hingga Desember 2012.
Program Fix n Fix dari CIMB Niaga Syariah dapat digunakan untuk pembelian rumah kantor (rukan), rumah toko (ruko), apartemen, takeover, renovasi, pembangunan rumah, di samping pembelian rumah baru dari developer terkemuka.
Dengan menggunakan akad pembiayaan murabahah, nasabah tidak mendapatkan penalti ketika melakukan pelunasan yang dpercepat sebelum jatuh tempo. Keunggulan lainnya dari pembiayaan rumah CIMB Niaga Syariah adalah kemudahan akses bagi nasabah.
Selain melalui 27 kantor cabang CIMB Niaga Syariah, produk dan layanan ini juga bisa diakses melalui 36 office channeling yang tergabung dalam 6 Mortgage Center yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Mengacu pada kesuksesan program Fix n Fix di tahun 2012, lanjut Saefudin, CIMB Niaga berencana meluncurkan kembali program Fix n Fix di tahun 2013 ini, dengan skema yang lebih variatif dan menarik.
”Semua ini kami lakukan sebagai komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah. Kami optimistis, hal ini bisa meningkatkan pembiayaan properti kami ke depannya,” tutup Saefudin.
Tidak hanya pembiayaan rumah CIMB Niaga Syariah saja yang bersinar. Namun juga gadai emasnya. Pertumbuhan rahn emas perseroan mencapai 89 persen. Per akhir 2012 gadai emas perseroan mencapai Rp 126,2 miliar.