EKBIS.CO, MAROKO -- Maroko menjadi salah satu pasar menarik bagi perbankan syariah. Sebagian penduduk Maroko kini telah beralih dari bank konvensional ke bank syariah.
Berdasarkan survei yang baru-baru ini dilakukan, 94 persen responden mendukung sektor perbankan syariah di Maroko. Saat ini lebih dari selusin aplikasi perbankan syariah berada di atas meja bank sentral Maroko dan diharapkan dapat mulai beroperasi akhir tahun ini.
Tingginya animo masyarakat Oman untuk beralih ke perbankan syariah telah mendorong kalangan profesional perbankan di negara Afrika tersebut untuk mulai mencari sertifikasi agar mampu berkecimpung di perbankan syariah dan melayani pertumbuhan pasar.
Institut Keuangan Syariah Ethica di Dubai, menjadi salah satu lembaga sertifikasi keuangan syariah, yang menangkap peluang ini. Lembaga tersebut baru saja menandatangani perjanjian eksklusif dengan Alar Conseil, perusahaan asal Maroko yang berkecimpung dalam pengembangan sumber daya manusia. Dalam perjanjian tersebut, Ethica melalui Alar Conseil akan memberikan pelatihan bagi para bankir Maroko.
Melalui Ethica, bankir Maroko mendapatkan pelatihan dari Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial (AAOIFI) selama empat bulan. AAOIFI sendiri adalah lembaga yang memimpin penetapan standar keuangan syariah.
Direktur Pelaksana Alar Conseil, Amine Rossafi, mengatakan Maroko akan membangun kerangka peraturan untuk mengembangkan keuangan syariah. "Kemitraan kami dengan Ethica memperkuat komitmen untuk mempromosikan keuangan syariah melalui e-learning dan pemberian pelatihan dan seminar disesuaikan," ujarnya seperti dikutip dari Market Watch, Selasa (5/2).
Sektor keuangan syariah Maroko diyakni akan berhasil selama mematuhi standar AAOIFI.
Institut Ethica adalah pemenang penghargaan "Kualifikasi Keuangan Syariah Terbaik" versi Global Islamic Finance. Ethica dipilih oleh para profesional untuk memberi sertifikasi keuangan syariah.