EKBIS.CO, JAKARTA - Minyak PT Chevron Pasific Indonesia tumpah. Kejadian ini terjadi akibat kebocoran pipa minyak di jalur Bangko hingga Dumai, Riau.
Pipa sepanjang 76 kilometer yang dibangun sejak tahun 1970 bocor di lokasi depan kantor Kepala Desa Pematang Ibul, Jalan Raya Bangko – Dumai, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokah Hilir. Tujuh orang terkena cipratan minyak mentah perusahaan asal AS tersebut.
Menurut Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Gde Pradnyana kejadian ini terjadi Selasa (5/2). "Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB," katanya, Kamis (7/2).
Namun, ia mengatakan perbaikan dan pembersihan lokasi telah dilakukan. Proses pemompaan juga telah dilakukan secara bertahap untuk membawa minyak ke stasiun pengumpul.
Meski tumpahan terjadi, Gde optimistis produksi minyak Chevron tak akan terganggu. Semua sumur minyak tetap aktif sehingga produksi minyak masih sesuai dengan target rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget / WP&B) tahun 2013.
"Bocornya pipa pengiriman minyak kemarin hanya mengganggu proses pengiriman minyak mentah dari Bangko ke Dumai," jelasnya. Hasil produksi minyak harian sudah ditampung di tangki penampungan minyak.
SKK Migas pun, ujar dia, sudah mengirimkan tim khusus untuk melakukan inspeksi langsung ke lapangan. "Pihak Chevron juga telah menyatakan akan bertanggungjawab terhadap semua dampak yang terjadi," katanya.
Dari data SKK Migas 2012, produksi minyak per 27 Januari 2013 mencapai 828.300 barel per hari (bph). Sedangkan produksi gas bumi sebanyak 8,15 juta MMSCFD. Produksi minyak terbesar masih dipegang Chevron dengan total produksi 327 ribu bph.
Sementara itu, di tahun ini, SKK Migas menargetkan penurunan produksi minyak (decline rate) sebesar nol persen. Titik terendah produksi minyak sepanjang 2013 dipatok pada level 830 ribu bph.