EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk keseluruhan 2012 meleset tipis dari target Bank Indonesia (BI). Ekonomi Indonesia tumbuh 6,23 persen dari target BI sebesar 6,3 persen. Hal ini disebabkan konsumsi atau serapan anggaran pemerintah yang menurun atau negatif.
"Salah satu yang membuat pertumbuhan kuartal IV itu tidak terlalu bagus adalah konsumsi pemerintah. Jadi konsumsi pemerintah bukannya positif seperti kami perkirakan malah pertumbuhannya negatif, " ungkap Gubernur BI, Darmin Nasution, di Jakarta, Jumat (8/2).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2013 turun sebesar 1,45 persen dibandingkan kuartal III-2012. Menurut Darmin, jika pemerintah mampu menggenjot pertumbuhan konsumsinya, maka pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun akan sesuai perkiraan.
Meski demikian, Darmin mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada 2012 tidak jauh meleset dari perkiraan sebelumnya. Pada 2012, BI memperkirakan ekonomi tumbuh 6,1-6,5 persen, dengan kecenderungan di tengah 6,3 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi 2013 ditarget sebesar 6,3-6,7 persen dengan kecenderungan di tengah 6,5 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) 2012 tercatat tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan dengan 2011. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,49 persen.