EKBIS.CO, JAKARTA -- Perwakilan Hadji Kalla Group mengonfirmasikan bahwa pihaknya sama sekali belum melakukan due dilligence dengan PT Jakarta Monorail dalam penyelesaian proyek monorail di Jakarta. Rencana kerja sama keduanya jalan di tempat karena Jakarta Monorail menolak untuk terbuka.
"Kami belum memulai prosesnya sama sekali. Mereka tak mau terbuka," kata Corporate Secretary Hadji Kalla Group, Andi Asmir, dijumpai di Jakarta, Kamis (14/2). Secara prinsip, Andi mengatakan perusahaan awalnya berniat memberikan solusi atas persoalan kemacetan Jakarta.
Andi menceritakan Kalla Group adalah satu holding company skala kecil. Perusahaan ingin memberikan solusi infrastruktur dan merasa terpanggil untuk menyelesaikan problem tersebut. Selain di Jakarta, Kalla Group juga memantau dan memberikan solusi kemacetan di enam kota lainnya, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, dan Makassar.
Khusus untuk monorail, Kalla Group menyasar tiga kota, yaitu Surabaya, Makassar, dan Jakarta. Jakarta Monorail datang meminta Kalla Group untuk melakukan pembicaraan mengenai kesediaan perusahaan menjadi investor. Komunikasi ini sudah terjalin sejak Desember 2012.
"Kami sudah intensif melakukan pembicaraan. Kami akhirnya bersedia melanjutkan due dilligence asalkan mereka bersedia memaparkan beberapa dokumen yang diperlukan. Tapi, sampai sekarang mereka belum memberikan dokumen itu," ujar Andi. Padahal, secara pendanaan, Kalla Group sudah menyiapkannya berapapun yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut sangat dibutuhkan Kalla Group, karena perusahaan mengetahui proyek ini adalah proyek mangkrak. Dokumen yang dimaksudkan misalnya terkait dengan dokumen studi pendahuluan (FS) proyek monorail Jakarta, dokumen aset perusahaan, omset perusahaan terkini, berapa utang perusahaan yang harus dibayarkan, dan adakah perhitungan yang bisa dimodifikasi.
Kerja sama belum berlanjut, Kalla Group justru mendengar Jakarta Monorail menggandeng Ortus Group dari Singapura. Meski mengetahui calon mitranya sudah menemukan calon mitra baru, namun Kalla Group hanya memberikan jadwal diplomatis.
"Kami sama sekali tidak menyatakan mundur, karena due dilligence itu belum ada. Namun, kami juga tidak maju," ujar Andi. Kalla Group hanya mengharapkan proyek ini segera berjalan, didukung siapapun investornya.