EKBIS.CO, JAKARTA -- Unit usaha syariah CIMB Niaga membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 133 persen menjadi Rp 7,6 triliun. Pembiayaan ini ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan perumahan yang mencapai 113 persen.
Direktur Keuangan CIMB Niaga Wan Razly mengatakan pertumbuhan pembiayaan di unit syariah tumbuh setelah perseroan mendapatkan aturan batasan loan to value oleh Bank Indonesia. Hal ini mengakibatkan sebagian besar pembiayaan beralih ke unit usaha syariah. "Pertumbuhan kredit kami lari ke syariah," kata Wan di Jakarta, Kamis (14/2).
Pertumbuhan rumah misalnya mencapai 113 persen, yaitu dari Rp 650 miliar per akhir 2011 menjadi Rp 1,39 triliun per akhir 2012. Perseroan juga mencatat pertumbuhan yang tinggi di kepemilikan kendaraan bermotor, yaitu sebesar 600 persen. Pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh dari Rp 470 miliar menjadi Rp 3,33 triliun.
Unit usaha syariah CIMB Niaga juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga yang bagus, yaitu sekitar 69 persen. Wan optimis industri syariah akan terus tumbuh di tengah regulasi yang semakin ketat.
Direktur Utama CIMB NIaga Arwin Rasyid mengungkapkan perseroan juga mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan pada pendapatan gadai emas. Tercatat gadai emas CIMB Niaga Syariah mencapai Rp 126 miliar, atau tumbuh 89 persen. Pencapaian ini diperoleh melalui 77 outlet yang dimiliki perseroan.
Perseroan sudah menerapkan sistem dual banking untuk menjangkau lebih banyak nasabah syariah. Saat ini perseroan hanya memiliki 27 kantor cabang syariah, yang naik tipis dibandingkan tahun lalu, yaitu 24 kantor cabang. Namun nasabah CIMB Niaga Syariah dapat dilayani di 567 kantor cabang syariah yang terintegrasi dengan kantor cabang konvensional.