Senin 18 Feb 2013 20:30 WIB

Capai 30 Juta Ton, Produksi Sawit Digenjot ke 40 Juta Ton

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
   Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA--Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI)  optimis produksi kelapa sawit pada tahun 2020 tembus mencapai 40 juta ton per tahun. Langkah yang ditempuh untuk mencapai target tersebut yakni menambah areal dan peningkatan produktifitas.

Saat ini rata-rata produksi mencapai 3,6 ton per hektare per tahun. Dengan peningkatan produksi hingga 4,5 ton per hektare per tahun, target 40 juta ton bisa dicapai. Produksi sawit tahun 2013 diperkirakan mencapai 30 juta ton per tahun. Sampai dengan 2014, diperkirakan produksi akan mengalami pertumbuhan hingga 8-9 persen per tahun. 

Kebijakan pemerintah terkait bea keluar membuat industri  sawit makin bergairah. Investor diperkirakan makin melirik industri hilir. Tren ini akan mendongkrak presentase hasil olahan yang saat ini mencapai 40 persen.

"Kenaikan bisa sampai 60-70 persen dalam 3-4 tahun ini," ujar Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI)  Derom Bangun saat berdiskusi dengan wartawan di Kementrian Pertanian, Senin (18/02).

DMSI juga  melihat potensi pasar yang cukup besar untuk mengimpor sekitar 2 juta ton kelapa sawit ke Nigeria. Pertumbuhan pasar di negara tersebut diperkirakan mencapai 10 persen per tahun. Usulan kerjasama dengan pemerintah Afrika sudah disampaikan pada Kementrian Perdagangan.

Terkait usulan ini, DMSI meminta pemerintah memberikan keringanan untuk mengimpor semen dari Nigeria. Timbal-balik ini diharapkan agar makin meperluas pasar kelapa sawit Indonesia.

Bangun mengatakan saat ini sudah ada pengusaha yang tertarik membuka perusahaan sawit di Nigeria. Alam dan iklim di negara tersebut juga bagus untuk pertumbuhan kelapa sawit. Nigeria dan Pantai Kelapa Gading dipilih menjadi target pasar yang cukup besar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement