EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) sepanjang 2012 mencatat pertumbuhan kredit sebesar 28 persen dari Rp 30,3 triliun pada 2011 menjadi Rp 38,8 triliun. Sementara rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) neto di posisi 0,31 persen atau lebih baik dibanding 2011 sebesar 0,35 persen.
"Kami memahami bahwa untuk dapat terus memberdayakan dan mengembangkan segmen mass market di Indonesia, BTPN membutuhkan kepercayaan dan dukungan masyarakat. Kami bersyukur karena kepercayaan masyarakat kepada BTPN semakin meningkat," kata Dirut BTPN Jerry Ng dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/2).
Hal ini terefleksi pada kenaikan dana pihak ketiga (DPK) BTPN melalui BTPN Sinaya, per 31 Desember 2012 yang tumbuh 27 persen dari Rp 35,6 triliun per 31 Desember 2011 menjadi Rp 45,1 triliun. Didukung kinerja positif tersebut, aset BTPN turut mencatat pertumbuhan. Per 31 Desember 2012, total aset mencapai Rp 59,1 triliun atau tumbuh 27 persen dibandingkan posisi 31 Desember 2011 yang tercatat Rp 46,7 triliun.
Laba bersih perusahaan juga tumbuh positif yang pada akhir 2012 BTPN membukukan laba bersih Rp 2,0 triliun, naik 41,4 persen dibandingkan periode yang sama 2011 yang sebesar Rp 1,4 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham (earning per share) naik Rp94 (38 persen) dari Rp 247 menjadi Rp 341.
"Berlandaskan strategi bisnis yang memadukan misi bisnis dan misi sosial, dan tetap fokus pada segmen yang kami tekuni, ke depan kami optimistis dapat terus bertumbuh dengan rasio kecukupan modal (CAR) solid sebesar 21,5 persen per 31 Desember 2012," papar Jerry.
BTPN selama ini fokus pada pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro & kecil (mass market) yang kian menunjukan hasil positif. Melalui program pemberdayaan yang dikenal dengan Daya, selama 2012, BTPN berhasil menjangkau lebih dari 1.200.468 penerima manfaat. Jumlah tersebut naik 50 persen dibandingkan selama 2011 yang tercatat 802.069 penerima manfaat.
Jumlah aktivitas dan kelas pelatihan yang digelar selama 2012 juga tumbuh signifikan menjadi 53.079 aktivitas, atau meningkat 104 persen dibandingkan tahun 2011 yang tercatat 25.994 aktivitas. Penerima manfaat program Daya adalah nasabah BTPN yang meliputi komunitas pensiunan, komunitas pelaku usaha mikro & kecil (UMK), serta komunitas pra-sejahtera produktif.