Rabu 27 Feb 2013 15:11 WIB

Rekening TabunganKu Capai 4,7 Juta Akun

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah buku tabungan (ilustrasi).
Foto: Antara//M Risyal Hidayat
Sejumlah buku tabungan (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Salah satu implementasi kebijakan peningkatan akses perbankan di Indonesia adalah produk TabunganKu, termasuk di dalamnya Tabungan Pelajar. Sejak diluncurkan 2010 lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, per akhir Desember 2012 lalu, total rekening keduanya mencapai 4,7 juta akun.

Tiga perempat dari total rekening tersebut berupa TabunganKu. Menurut data BI, ada sekitar 35 bank umum yang menjadi peserta produk TabunganKu. "Nilai dari produk TabungaKu dan Tabungan Pelajar mencapai Rp 10 triliun," kata Deputi Direktur Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo di Jakarta, Rabu (27/2).

Sebagian besar pesertanya adalah kaum pelajar dan masyarakat pedesanaan. Sebanyak 13 provinsi telah menjadi proyek percontohan. Sumatra dan Kalimantan memunyai porsi pembukaan rekening baru paling besar. Sedangkan dari sisi nominal tabungannya, Jawa mendominasi. Wanita juga lebih banyak membuka pembukaan rekening dibandingkan laki-laki. 

Terkait dengan praktik bank tanpa cabang (branchless banking) yang akan segera dikeluarkan panduannya oleh BI Maret mendatang, Pungky menilai fitur produk TabunganKu ini membutuhkan peremajaan. Sejumlah fitur produk TabunganKu ini di antaranya tanpa biaya administrasi bulanan, setoran awal pembukaan rekening minimum Rp 20 ribu, setoran tunai selanjutnya minimum Rp 10 ribu, aldo minimum rekening setelah penarikan adalah Rp 20 ribu, dan jumlah minimum penarikan di counter sebesar Rp 100 ribu. 

Fiturnya yang belum bisa masuk ke dalam ketentuan bank tanpa cabang adalah transaksi penarikan tunai dan pemindahbukuan melalui counter hanya dapat dilakukan di kantor bank dimana rekening dibuka. Artinya, nasabah masih harus datang ke cabang tempat membuka buku tabungannya untuk bertransaksi. "Fitur ini yang perlu direvisi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement