EKBIS.CO, JAKARTA -- Kurs nilai tukar rupiah pada Kamis (28/2) pagi bergerak menguat sebesar 35 poin terhadap dolar AS. Penguatan rupiah dipicu hasil lelang obligasi Indonesia.
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis pagi bergerak menguat menjadi Rp 9.655 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.690 per dolar AS. "Pergerakan nilai tukar rupiah menguat setelah terimbas hasil lelang obligasi Indonesia sebelumnya yang 'oversubscribe' (kelebihan permintaan) dari target Rp 7 triliun menjadi Rp 7,6 triliun," kata analis Trust Securities, Reza Priambada, Kamis (28/2).
Kondisi itu menandakan investor tertarik untuk menginvestasikan dananya di Indonesia terlepas dari masalah inflasi, defisit perdagangan, dan politik. Ia menambahkan, anjuran BI kepada eksportir untuk menempatkan dana hasil ekspornya di dalam negeri cukup memberi sentimen positif bagi mata uang rupiah.
Dari eksternal, ia mengatakan apresiasi rupiah juga terimbas dari pernyataan The Fed yang promoneter longgar dimana masih akan melanjutkan program pembelian obligasinya. "Selain itu, Bank Sentral Inggris (BoE) juga membuka peluang penambahan stimulus moneter lebih lanjut untuk memulihkan ekonominya," katanya.