EKBIS.CO, SUKABUMI -- Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan atau Diskoperindag Kota Sukabumi, Jawa Barat mengungkapkan sekitar 49 persen dari 351 unit koperasi yang bergerak di berbagai bidang di wilayah tersebut kondisinya tidak sehat.
"Dari pendataan yang kami lakukan ada 175 koperasi yang kondisinya tidak sehat bahkan hampir gulung tikar," kata Kepala Diskoperindag Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad kepada Antara, Kamis (7/3). Kondisi seperti itu, tambahnya, disebabkan manajemen keuangan dan modal yang tidak kuat sehingga koperasi tersebut kesulitan mengembangkan usahanya.
Menurut Dudi, selain faktor minimnya permodalan, sumber daya manusia yang mengelola koperasi tersebut kurang bisa berinovasi dan minim tentang teknik kompetensi dalam berkoperasi yang akhirnya lembaga ekonomi tersebut terancam gulung tikar.
Dia menyatakan, sebenarnya Pemkot Sukabumi dan lembaga keuangan lainnya sering memberikan bantuan permodalan dan mempermudah untuk pengajuan modal usaha koperasi. Tapi sayangnya, modal yang ada tersebut bukannya mendapatkan keuntungan tetapi malah merugi, ini disebabkan cara pengelolaan keungannya yang kurang baik dan profesional.
"Kami terus berupaya untuk terus mengembangkan sektor koperasi di Kota Sukabumi, karena dengan keberadaan lembaga usaha ini akan sangat membantu masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, memberikan pelatihan kepada para pengelola koperasi agar koperasinya terus berkembang," tambahnya.
Di sisi lain, sebanyak 176 koperasi masuk dalam kategori klasifikasi sehat yang diindikasikan dari, manajemen mulai dari modal, pekerja sampai pendapatannya sudah baik. Diskoperindag juga menargetkan di tahun ini akan menggairahkan kembali koperasi yang tidak sehat agar kembali sehat mulai dari permodalan sampai manajemen pengelolaan koperasi.
"Kami yakin semakin banyak koperasi yang tumbuh dan berkembang maka tingkat kesejahteraan masyarakat bisa terbantu, karena koperasi diciptakan untuk membantu segala macam usaha rakyat untuk terus berkembang dan maju," kata Dudi.