EKBIS.CO, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi minyak sudah mampu mencapai 830 ribu barel per hari (bph). Pada pertengahan Maret 2013, produksi minyak meningkat dibanding minggu pertama Maret sebanyak 827,2 ribu bph.
Menurut Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan peningkatan ini terjadi akibat kenaikan produksi di beberapa kontraktor kontrak kerja sama (kkks) migas. "Di antaranya Total, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dan Pertamina Petrochina East Java (PPEJ)," katanya pada ROL, Selasa (19/3).
Khusus untuk PHE WMO, SKK mencatat produksi minyak bertambah hingga 12.300 bph. Padahal sebelumnya, terjadi penurunan cukup drastis di lapangan ini dua tahun terakhir, bahkan hingga 50 persen. Di 2010, produksi minyak sekitar 15 ribu bph. Namun selama hingga 2012, produksi terus merosot hingga mencapai 6 ribu bph.
"Kami meminta PHE WMO terus menggencarkan kegiatan untuk mencapai target produksi yang dicanangkan pemerintah sebesar 22.000 barel minyak per hari," katanya. Ia berharap target ini tercapai di akhir 2013.
Dalam APBN 2013, pemerintah menargetkan lifting (produksi minyak yang dijual) mencapai 900 ribu barel. Namun target ini akan direvisi menjadi dikisaran 830 hingga 850 ribu bph.
Dari data SKK Migas, cadangan minyak bumi Indonesia hanya memiliki porsi 0,3 persen terhadap cadangan dunia. Yaitu sebesar 4,4 miliar barel minyak dan bila diproduksikan dengan kondisi saat ini hanya akan berumur 11,8 tahun.