EKBIS.CO, BANDUNG – Lahan di kawasan industri dikhawatirkan akan segera habis pada 2015 jika tak ada pengembangan kawasan baru. Dirjen Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi mengatakan investasi yang masuk ke Indonesia tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan yang cukup.
Alhasil, harga lahan di kawasan Industri kian melangit. Hingga saat ini, kata dia total lahan di kawasan industri tinggal tersisa 7911 hektare (ha). Padahal, tahun ini saja dengan proyeksi nilai investasi sebesar Rp 189,81 Triliun, dibutuhkan lahan sebesar 2372 ha lahan.
“Dampaknya akan mendorong kenaikan harga lahan kawasan sehingga dikhawatirkan daya saing industri di Indonesia tidak kompetitif,” ujar Dedi, Jumat (22/3) dalam diskusi pendalaman kebijakan industri.
Harga lahan di kawasan industri Indonesia, kata Dedi kini makin tinggi. Brerdasarkabn data JETRO yang dirilis pada 2012 lalu, di Jakarta, rata-rata harga kawasan mencapai 191 dolar AS per meter persegi.
Harga ini sangat tinggi dibandingkan Beijing yang masih menjual tanahnya seharga 71-87 Dolar per meter persegi, Shanghai seharga 158 dolar AS per meter persegi, Bangkok 119 dolar AS per meter persegi dan Kuala Lumpur 20-25 dolar AS per meter persegi.
Menurut dia, tingginya harga lahan di kawasan industri Indonesia disebabkan karena kurangnya campur tangan pemerintah. Sekitar 94 persen kawasan industri di Indonesia dikembangkan oleh swasta. Hal ini cukup berbeda dengan kawasan industri di Jepang yang 85 persen kawasan industrinya dikontribusikan oleh penanaman modal dari pemerintah.
Dedi mengatakan pemerintah harus lebih berperan dalam menyediakan kawasan industri. Hingga tahun 1989, pemerintah pusat aktif merangsang pembangunan kawasan industri di Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang dan Makassar. “Sekarang ini harus mulai lagi pemerintah investasi di kawasan industri. Dalam inisiatif ini kiyta akan mulai kembangkan kawasan industri yang dibiayai pemerintah,” katanya.
Penjualan lahan mulai meningkat pada 2010. Sebelumnya tahun 2009 hanya terjual 200 ha. Pada 2010 terjual 580 ha kawasan industri, melonjak tajam hingga 1200 ha di tahun 2011. Pada tahun 2012, lahan terjual sebanyak 600 ha. Pada 2012, Penjualan lahan kawasan industri yang tercatat paling tinggi yakni di Kota Bukit Indah (Indotaisel) sebanyak 95 ha, Delta Silicon dan Suryacipta sebanyak 90 ha. Di Kawasan Jababeka terjual lahan 19 ha, dan Kawasan Industri Mitra Karawang terjual 18 ha lahan.