EKBIS.CO, PALEMBANG -- Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PT Rekayasa Indonesia (Rekin) salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia menjadi perusahaan rekayasa industri terkuat di Indonesia.
Permintaan Menteri BUMN tersebut disampaikan saat meresmikan ground breaking atau pemancangan tiang pertama pembangunan pabrik pupuk Pusri II B di Palembang, Senin (8/4).
"Indonesia dulu memiliki tiga perusahaan rekayasa industri tetapi yang dua sudah dijual kepada asing karena tidak kuat. Oleh sebab itu saya ingin PT Rekin menjadi perusahaan rekayasa terkuat di Indonesia,” kata Dahlan Iskan.
Menurut Dahlan saat ini PT Rekin memiliki banyak proyek yang tengah ditangani di Indonesia. Salah satunya adalah pembangunan pabrik PT Pusri II B bersama perusahaan Toyo Engineering Corporation.
"Ke depan Indonesia butuh perusahaan rekayasa industri. PT Pupuk Indonesia harus mencarikan PT Rekin 'kuda' yang lebih besar. Saya minta dewasakan PT Rekin," ujarnya.
Sebelumnya, pada akhir tahun lalu muncul keinginan dari PT Pertamina untuk mengakuisisi PT Rekin. Menurut Arifin Tasrif Direktur Utama PT Pupuk Indonesia sebagai induk perusahaan, pihak Pertamina pun melakukan due dilligence (uji tuntas Red.).
Keberadaan PT Rekin sendiri sebelum berada di bawah PT Pupuk Indonesia adalah anak perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri). Saat itu PT Pusri bertindak sebagai induk perusahaan yang memiliki tujuh anak perusahaan, yaitu PT Rekayasa Industri, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pupuk Kujang, dan PT Mega Eltra.
Sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Rekin yang berdiri 12 Agustus 1981 bidang usahanya meliputi usaha rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji coba operasi EPCC pada industri-industri seperti migas, panas bumi, kilang, petrokimia, mineral, pengelolaan lingkungan, dan infrastruktur. Selain itu perusahaan ini juga menyediakan jasa untuk studi kelayakan proyek atau pabrik dan perawatan pabrik.
"Selama ini PT Rekayasa Industri telah terbukti kemampuannya membangun pabrik pupuk dan ke depan akan menangani rancang bangun proyek migas," kata Arifin Tasrif menambahkan.
Sementara itu berdasarkan laporan PT Pupuk Indonesia tahun 2011, saham BUMN holding pabrik tersebut di PT Rekin adalah sebesar 90.06 persen. Pada 2011 total aset PT Rekayasa Indonesia tercatat sebesar Rp1,933 triliun atau meningkat sebesar 14,0 dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp1,695 triliun.
Demikian pula dengan laba bersih perusahaan yang beralamat di Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan tersebut pada 2011 tercatat Rp57,875 miliar. Laba ini meningkat 49,7 persen dibandingkan laba 2010 sebesar Rp38,670 miliar.