EKBIS.CO, JAKARTA -- Praktik bank tanpa cabang atau branchless banking dengan menggandeng perusahaan telekomunikasi (telko) djadwalkan mulai diujicoba tahun ini. Bank Indonesia (BI) ingin mempercepat berbagai akses sektor keuangan perbankan ke masyarakat.
"Ini masih terus kami kaji. Mudah-mudahan tahun ini kebijakan tersebut bisa dijalankan," kata Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, Irwan Lubis di Jakarta, Rabu (10/4).
Jika bank tanpa cabang melalui kerja sama perusahaan telko direalisasikan, maka masyarakat menengah ke bawah yang belum terhubung dengan bank bisa terlayani dengan mudah.
Konsep bank tanpa cabang, kata Irwan, memungkinkan suatu bank tak perlu membuka kantor cabang, melainkan kerja sama dengan agen banking.
Bentuk agennya bisa berupa peritel Alfamart, Indomart, apotik, termasuk kantor pos. Meski demikian, sistem yang harus disiapkan tak mudah, karena menggunakan alat telekomunikasi.
Dengan alat seperti ponsel, nasabah bisa melakukan transaksi transfer, pemindahbukuan, penyetoran, pembayaran, bahkan pembukaan rekening dengan rekening ponsel.
Meski bank tanpa cabang ini belum matang, namun sejumlah bank sudah berani mempersiapkan pendanaan untuk berinvestasi. Bank CIMB Niaga misalnya, menyiapkan lima juta dolar AS atau sekitar Rp 50 miliar untuk mengembangkan layanan rekening ponsel.
"Nomor ponsel nasabah langsung menjadi nomor rekeningnya. Jumlah transaksi sementara yang bisa dilakukan terutama di bawah satu juta rupiah dan maksimal lima juta rupiah," ujar Direktur Utama Bank CIMB Niaga, Arwin Rasyid dalam kesempatan terpisah.
Layanan rekening ponsel Bank CIMB Niaga ini, kata Arwin, akan menyasar masyarakat kalangan menengah ke bawah. Uji coba yang dimulai pekan pertama April 2013 ini membidik 500 ribu pengguna rekening ponsel sampai akhir tahun ini.